Menurut Suharsimi
Arikunto, jenis Hipotesa penelitian pendidikan dapat di golongkan menjadi dua
yaitu :
a. Hipotesa Kerja, atau disebut juga dengan Hipotesa alternatif (Ha).
Hipotesa kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y,
atau adanya perbedaan antara dua kelompok.
b. Hipotesa Nol (Null hypotheses) Ho. Hipotesa nol sering juga disebut
Hipotesa statistik,karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat
statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik. Bertolak pada pemikiran
diatas dapat penulis kemukakan bahwa dalam penelitian ini penulis
mengajukan hipotesis kerja dan hipotesis nihil (nol).
Macam Macam Hipotesis
Macam macam hipotesis dalam penelitian menurut Sugiyono dalam buku Statistik Nonparametris Untuk Penelitian, sebagai berikut :
1. Hipotesis Deskriptif
Pengertian Hipotesis Deskriptif adalah
dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel walaupun di
dalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Hipotesis deskriptif ini
merupakan salah satu dari macam macam hipotesis.
Contoh :
Ho : Kecenderungan masyarakat memilih warna mobil gelap.
Ha : Kecenderungan masyarakat memilih warna mobil bukan warna gelap.
2. Hipotesis Komparatif
Pengertian Hipotesis Komparatif adalah
dugaan terhadap perbandingan nilai dua sampel atau lebih. Hipotesis
komparatif merupakan salah satu dari macam macam hipotesis. Dalam hal
komparasi ini terdapat beberapa macam, yaitu :
(1) Komparasi berpasangan (related) dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel (k sampel).
(2) Komparasi independen dalam dua sampel dan lebih dari dua sampel (k sampel).
Contoh :
Sampel Berpasangan, komparatif dua sampel
Ho : Tidak terdapat perbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada iklan.
Ha : Terdapat berbedaan nilai penjualan sebelum dan sesudah ada iklan
Sampel Independen, komparatif tiga sampel
Ho : Tidak terdapa perbedaan antara birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.
Ha : Terdapa perbedaan antara birokrat, akademisi dan pebisnis dalam memilih partai.
3. Hipotesis Asosiatif
Pengertian Hipotesis Asosiatif adalah
dugaan terhadap hubungan antara dua variabel atau lebih. Hipotesis
asosiatif merupakan salah satu dari macam macam hipotesis.
Contoh :
Ho : Tidak terdapat hubungan antara jenis profesi dengan jenis olah raga yang disenangi.
Ha : Terdapat hubungan antara jenis profesi dengan jenis olah raga yang disenangi.
Sekian pembahasan mengenai pengertian
hipotesis dan macam macam hipotesis, semoga tulisan saya mengenai
pengertian hipotesis dan macam macam hipotesis dapat bermanfaat.
Kegunaan hipotesis secara garis besar
adalah:
a.
Memberikan
batasan dan memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
b.
Mensiagakan
peneliti kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang
begitu saja dari perhatian peneliti.
c.
Sebagai
alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-berai tanpa
koordinasi ke dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
d.
Sebagai
panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antar fakta.
Tahap-tahap pembentukan hipotesis pada
umumnya sebagai berikut:
a.
Penentuan
masalah. Dasar penalaran ilmiah ialah kekayaan pengetahuan ilmiah yang biasanya
timbul karena sesuatu keadaan atau peristiwa yang terlihat tidak atau tidak
dapat diterangkan berdasarkan hukum atau teori atau dalil-dalil ilmu yang sudah
diketahui. Dasar penalaran pun sebaiknya dikerjakan dengan sadar dengan
perumusan yang tepat. Dalam proses penalaran ilmiah tersebut, penentuan masalah
mendapat bentuk perumusan masalah.
b.
Hipotesis
pendahuluan atau hipotesis preliminer (preliminary hypothesis). Dugaan atau
anggapan sementara yang menjadi pangkal bertolak dari semua kegiatan. Ini
digunakan juga dalam penalaran ilmiah. Tanpa hipotesa preliminer, observasi
tidak akan terarah. Fakta yang terkumpul mungkin tidak akan dapat digunakan
untuk menyimpulkan suatu konklusi, karena tidak relevan dengan masalah yang
dihadapi. Karena tidak dirumuskan secara eksplisit, dalam penelitian, hipotesis
priliminer dianggap bukan hipotesis keseluruhan penelitian, namun merupakan
sebuah hipotesis yang hanya digunakan untuk melakukan uji coba sebelum
penelitian sebenarnya dilaksanakan.
c.
Pengumpulan
fakta. Dalam penalaran ilmiah, diantara jumlah fakta yang besarnya tak terbatas
itu hanya dipilih fakta-fakta yang relevan dengan hipotesa preliminer yang
perumusannya didasarkan pada ketelitian dan ketepatan memilih fakta.
d.
Formulasi
hipotes. Pembentukan hipotesa dapat melalui ilham atau intuisi, dimana logika
tidak dapat berkata apa-apa tentang hal ini. Hipotesa diciptakan saat terdapat
hubungan tertentu diantara sejumlah fakta. Sebagai contoh sebuah anekdot yang
jelas menggambarkan sifat penemuan dari hipotesa, diceritakan bahwa sebuah apel
jatuh dari pohon ketika Newton tidur di bawahnya dan teringat olehnya bahwa
semua benda pasti jatuh dan seketika itu pula dilihat hipotesanya, yang dikenal
dengan hukum gravitasi.
e.
Pengujian
hipotesa, artinya mencocokkan hipotesa dengan keadaan yang dapat diobservasi
dalam istilah ilmiah hal ini disebut verifikasi(pembenaran). Apabila hipotesa
terbukti cocok dengan fakta maka disebut konfirmasi. Terjadi
falsifikasi(penyalahan) jika usaha menemukan fakta dalam pengujian hipotesa
tidak sesuai dengan hipotesa, dan bilamana usaha itu tidak berhasil, maka
hipotesa tidak terbantah oleh fakta yang dinamakan koroborasi(corroboration).
Hipotesa yang sering mendapat konfirmasi atau koroborasi dapat disebut teori.
f.
Aplikasi/penerapan.
apabila hipotesa itu benar dan dapat diadakan menjadi ramalan (dalam istilah
ilmiah disebut prediksi), dan ramalan itu harus terbukti cocok dengan fakta.
Kemudian harus dapat diverifikasikan/koroborasikan dengan fakta.
Hipotesis
berfungsi untuk memberi suatu penyataan terkaan tentang hubungan tentative
antara fenomena-fenomena dalam penelitian. Kemudian hubungan tersebut diuji
validitas dan reliabilitasnya menurut teknik-teknik yang sesuai untuk keperluan
pengujian.
Untuk menguji hipotesis diperlukan :
a.
Data
atau fakta dan kerangka pengujian hipotesis harus ditetapkan dahulu sebelum si
peneliti mengumpulkan data
b.
Pengetahuan
yang luas tentang kerangka teori, penguasaan penggunaan teori secara logis,
statistik dan teknik-teknik pengujian. Cara pengujian hipotesis tergantung pada
metode desain penelitian yang digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar