BLOG

SEMOGA BLOG INI DAPAT BERMANFAAT, .........

Jumat, 17 Mei 2013

KEY XP SP3

JKRJW-BXJHW-CFTRB-3G27F-6C438
J4CFH-9F6H6-8CX63-FYXP4-MGKQQ
CXR87-WB2K3-G443M-WMRX7-7VKRM
F86X8-82JDP-V36CX-MCPCK-YCYCM
QH49V-RVPQ4-J22BF-V6FTK-VYB4B
B43GC-WP8YF-78X33-Y7P8B-3MJGD
PR842-72XXB-DJ48Y-VGP7P-89GDG
GHFRD-TVFQQ-TCCWJ-FKD8B-CMQ7Y
HFQYG-FCTR7-DQKFC-8MRX7-38773
VFK6R-P3HMH-6PJH8-XKW9M-V7RDT
DWFXX-3RQ89-XTB49-CBRX7-4FWGD
GD6FK-JVMBD-JFHF6-J3W7Y-WWYBB
WQ23C-VQ7W4-FWRH8-2MR64-8FKX6
JJBV6-W8CQT-HWDVW-HV368-3TDF3
C6VMW-GQDH8-YFPVW-FR4J8-66RRJ
QVFTF-6X7JJ-X6BXT-992R3-J7XDY

KEY XP SP3

This is XP SP3 serial key : HRCXT-BY6WB-VBM83-CMBXF-BVWYY Enjoy
Happy Hacking...

Kamis, 16 Mei 2013

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sebuah pendekatan atau metode ilmiah, baik ada atau tidak ada dalam penelitian. Tentu tidak terlepas dari kebaikan dan kelemahan, kerugian dan keuntungan. Untuk itu dibutuhkan sebuah pertimbangan yang lebih baik dan yang lebih tepat yang perlu di fahami dari masing-masing pendekatan. Setelah memahami berbagai jenis macam penelitian yang di tinjau dari beberapa aspek. Selanjutnya dalam makalah ini akan di paparkan sedikit penjelasan tentang jenis penelitian di tinjau dari pengukuran dan anlisis data penelitian yang penelitian kuantitatif dan kualitatif dan kemudian menjadi judul makalah ini.

Rumusan Masalah

Jelaskan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif serta cirri-cirinya?
Sebutkan perbedaan diantara keduanya?
Bagaimana langkah-langkah yang ti tempuh dalam proses penelitian tersebut?


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Dan Cirri-Ciri Dari Penelitian Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

a) Kualitatif
Penelitian kualitatif di sebut juga dengan naturalistic inquiry atau inkuiri ilmiah. Penelitian kualitatif artinya prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Cirri-ciri penelitian kualitatif yaitu latar ilmiah (natural setting) manusia sebagai alat (insturmen) nalisis data secara induktif. Teori dasar (grounded theory) deskriftif. Desain yang berifat sementara dan hasil penelitian di rundingkan di sepakati bersama.
b) Kuantitatif
Dalam penelitin kuantitatif di gunakan istilah sciensific paradigm (paradigma ilmiah). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri tertentu. Penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan presentase, rata-rataci kuadrat, dan perhitungan statistic lainnya. Dengan kata lain cirri penelitian kuantitatif adalah penelitian yang harus melibatkan diri pada perhitungan atau angka-angka. 1

Perbedaan Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Untuk bisa menggali data dengan baik di perlukan strategi penelitian tertentu menurut model penelitiannya dari strategi inilah desain penelitian di susun dan untuk mengenali sebuah data yang kita butuhkan kecermatan dalam kerangka penelitian maka di antara cara yang di butuhkan adalah mencari klasifikasi, perbedaan atau cirri-ciri tertentu dalam data tersebut.2
Di dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif terdapat perbedan yang bersifat mendasar. Meskipun beberapa hal juga memiliki persamaan. Berikut ini perbandingan singkat dan secara garis besar perbedaan dan persamaan keduanya .
No

Penelitian Kuantitatif

Penelitian Kualitatif
1

Kejelasan unsure : tujuan pendekatan subjek sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal

Kejelasan unsure : ubyek sample sumber data tidak mantap dan rinci masih fleksibel, dan perkembangnya sambil jalan (emergent)
2

Langkah penelitian : segala sesuatu di rencanakan sampai matang ketika persiapan di susun

Langkah penelitian : baru di ketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai
3

Dapat menggunakan sample dan hasil penelitiannya di berlakukan untuk populasi

Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sample dengan kata lain dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi sample. Istilah yang di gunakan adalah setting. Hasil penelitiannya berlaku bagi setting yang bersangkutan.
4

Hipotesis : (jika perlu)
a) Mengajukan hipotesis yang akan di gunakan dalam penelitian.
b) Hipotesis menentukan hasil yang di ramalkan .......... a priori

Hipotesis :
a) Tidak menggunakan hipotesis sebelumnya. Tetapi dapat lahir selama peneletian berlangsung ............... tutatif hasil penelitian terbuka.
5

Desain : dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharpkan.

Desain : desain penelitianya adalah flexsibel dengan langkah-langkah dan hasil yang dapat di pastikan sebelumnya.
6

Pengumpulan data : kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk di wakilkan.

Pengumpulan data : kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
7

Analisis data : dilakukan sesudah data terkumpul.

Analis data : dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.
Data tersebut sekedar pengantar dan gambaran tentang dua jenis penelitian tersebut. 3

Langkah-langkah penelitian

Setelah di ketahui perbedaan masing-masing peneletian selanjunya mencari strategi penelitian sebagai landasan penyusunan peneletian. Terdapat beberapa macam setrategi dan secara global di bagi menjadi dua macam, yakni paradigma ilmiah dan paradigma alamiah.
a) Paradigma ilmiah
· Deskriftif desain deskriftif
· Kausal desain kausal
· Komparatif desain komparatif
b) Paradigma alamiah
· Historical method desain histories
· Biographical method desain biography
· Fenomenologi desai fenomologi dst.
Kemudian menyusun kerangka rancangan penelitian, berikut untuk masing-masing kerangkah rancangan langkah-lankha penelitian :
1) Memilih masalah
2) Studi pendahuluan
3) Merumuskan masalah
4) Merumuskan anggapan dasar
5) Merumuskan hipotesis
6) Memilih pendekatan
7) Menentukan variable dan sumber tertentu
8) Mengunpulkan data
9) Analisis data
10) Menarik kesimpulan
11) Menulis laporan
Secara umum format atau sistematika hasil penelitian berbeda-beda tergantung kebutuhan dan sistematika yang dibuat.
Selanjutnya di bawah ini, contoh secara umum tentang rancangan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
· Kerangka penelitian Kuantitatif
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pendahuluan
D. Hipotesis Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Kesesuaian Paradigma Teori Subsatif
G. Kajian Pustaka (Hasil Penelitian Terdahulu)
H. Definisi Konsep / Istilah Operasional
I. ................... dst.
II. KAJIAN TEORI
A. ..............
B. ...............
C. .............
D. ............... dst
C. Sewaktu ada dilapangan
D. Sedudah kegiatan lapangan
E. Mengakhiri dan menutup kegiatan
III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi Dan Sampel
C. Instrumen Pengumpulan Data
D. Prosedur Pengumpulan Data
E. Pelaksanaan Pengumpulan Data
F. Analisis Data
G. Lokasi Penelitian
H. ......................dst
· Kerangka Penelitian Kualitatif
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Alasan Penelitian Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Pembatasan Studi atau Fokus Penelitian
E. Kegunaan Hasil Penelitian
II. KAJIAN TEORI
A. Kepustakaan yang berkaitan
B. Kesesuaian dengan paradigma dan teori subtatif
C. Kajian terdahulu
D. Perspektif teori yang digunakan
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Deskripsi latar, sumber data, sarana kajian dan entri
B. Tahap-tahap penelitian
C. Teknik penelitian
D. Pengumpulan data dan pencatatan data
E. Teknik analisis danpenafsiran data
IV. LOGISTIK PENELITIAN
A. Secara Keseluruhan
B. Sebelum terjun ke lapangan
C. Sewaktu berada di lapangan
D. Sesudah kegiatan lapangan
E. Mengakhiri dan mengaplikasikan
V. PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
A. Perpanjangan Keikut Sertaan
B. Ketentuan Pengamatan
C. Triagulasi
D. Pemeriksaan Sejawat
E. Kecukupan Infenensial
F. Pergerakan Anggota
G. Uraian Tebal
H. Auditing
Meskipun demikian tidak semua poin di atas dipakai secara keseluruhan tergantung kebutuhan masing-masing.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data secara deskriftif berupa kata tertulis. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan angka-angka yang di dasarkan presentasi keduanya memiliki persamaan meskipun juga memiiki perbedaan dan dalam langkah-langkah struktur rancangan di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan.

Saran

Layaknya manusia biasa yang penuh dengan kesalahan, tentunya di dalam makalah yang kami buat memiliki banyak kekurangan pula. Oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan demi membantu kemajuan secara menyeluruh.

DAFTAR PUSTAKA
Ari Kamto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Adi Maha Satya.
Kasriman, Moh. 2008. Metodologi Penelitian. Malang : Malang Press.
Yahya, Islachuddin. 2007. Tehnik Penlisan Karangan Ilmiah. Surabaya : Surya Jaya Raya.

medan: Akuntansi

medan: Akuntansi: Akuntansi Akuntansi

JENIS-JENIS PENELITIAN KUALITATIF MENURUT PARA AHLI



Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa ada beberapa jenis penelitian kualitatif. Berikut ini adalah penjelasan dari jenis-jenis penelitian tersebut.

1. Metode Etnografi
            Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle dalam bukunya Methods in Educational Research From Theory to Practice, disebutkan bahwa etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas tertentu[1].

2. Metode Fenomenologi
            Istilah fenomenologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu phainomenon (penampakkan diri) dan logos (akal). Ilmu tentang penampakan berarti ilmu tentang apa yang menampakkan diri pada pengalaman subjek. Donny Gahrial Adian dalam buku Pengantar Fenomenologi menyebutkan bahwa fenomenologis adalah sebuah studi tentang fenomena-fenomena atau apa saja yang tampak[2]. Dengan kata lain fenomenologi merupakan mendapatkan penjelasan tentang realitas yang tampak.

3. Metode Studi Kasus
            Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci[3].

4. Metode Teori Dasar
            Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui[4].

5. Metode Studi Kritis
            Metode Studi kritis adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin dan lain-lain. Peneliti feminis biasanya memusatkan perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan pada institusi sosial dan kemasyarakatan[5].

6. Metode Analisis Konsep
Menurut Peter Salim dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal-usul, sebab, penyebab, sebenarnya, dan sebagainya)”[6]. Sedangkan pengertian konsep menurut Woodruf  adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda)[7]. Dari dua definisi tersebut kita dapat simpulkan bahwa definisi metode analisis konsep adalah penelitian yang memfokuskan kepada suatu konsep yang telah ada sebelumnya, agar dapat di fahami, digambarkan, dijelaskan dan implementasinya di lapangan.

7. Metode Analisis Sejarah
            Metode analisis sejarah atau penelitian historis menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 : 411 dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah, 2005: 51 adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. [8]


[1] Nana, Penelitian Etnografi, (Online: http://catatannana.blogspot.com)
[2] Ucu, Penelitian Fenomenologi (Online: http://ucusps2010.blogspot.com)
[3] Erna Febru Aries S., Metode Penelitian Studi Kasus (Online: http://ardhana12.wordpress.com)
[4] Yulia Hadi Metri, Macam-Macam Metode Penelitian Menurut Berbagai Referensi (Online: http://yhmetri-physics.blogspot.com)
[5] Vina Bastian, Macam-Macam Metode Penelitian (Online: http://vinabastian.blogspot.com)
[6] Rimaru, Pengertian Konsep Analisis Menurut para ahli (Online: http://rimaru.web.id)
[7] ________, Pengertian Definisi Konsep Menurut Para Ahli (Online: http://carapedia.com)
[8] Mukhlis, Definisi Metode Dalam Penelitian Menurut Para Ahli (Online: www.mukhlis.web.id)

Macam-Macam Hipotesis dalam Statistika

Sebelumnya kita telah melihat Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli dan Contoh Masalah Penelitian, kali ini kita akan berlanjut pada masalah hipotesis. Kajian tentang hipotesis ini merupakan sebuah kajian penting karena akan membantu Anda menemukan kesimpulan sementara yang benar setelah kajian teori yang mendalam. Macam-Macam Hipotesis Dilihat dari posisi di mana hipotesis ditempatkan, mereka dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistika. Kedua hipotesis tersebut dapat dilihat dalam uraian di bawah ini. 1. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian mempunyai fungsi memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau research questions. Walaupun hal ini tidak mutlak hipotesis penelitian pada umumnya sama banyaknya dengan jumlah rumusan masalah yang telah ditetapkan dalam rencana penelitian. Yang penting adalah bahwa dengan dirumuskannya hipotesis penelitian, rumusan masalah yang direncanakan dapat dicakup dalam penelitian yang hendak dilakukan. Dilihat dari posisinya hipotesis penelitian biasanya ditempatkan pada bab kedua, yaitu studi kepustakaan setelah Iandasan teori dan atau setelah kerangka berpikir tersusun. Hipotesis penelitian pada umumnya tidak diuji menggunakan teknik statistika. Karena memang fungsinya yang utama untuk memberikan jawaban sementara, sebagai rambu-rambu tindakan selanjutnya di lapangan. Macam-Macam Hipotesis dalam Statistika 2. Hipotesis Statistika Jenis hipotesis yang kedua adalah hipotesis statistika. Hipotesis ini strukturnya merupakan rangkaian dua atau lebih variabel yang menjadi interes dan hendak diuji oleh si peneliti. Hipotesis statistika ini dipergunakan jika peneliti melakukan up analisis dengan hanya menggunakan sebagian dari keseluruhan data yang ada. Sedangkan proses teknik statistika yang menggambarkan pengambilan dari keseluruhan ke arah sebagian populasi disebut sebagai proses inferensi. Teknik statistika dalam menganalisis sampel ini sering juga disebut sebagai statistika inferensial. Jika hasil analisis dari sampel tersebut kemudian dipergunakan untuk menyimpulkan hasil analisis keseluruhan atau populasi, maka proses tersebut disebut sebagai proses generalisasi. Pertanyaan sering timbul dalam kasus ini. Di antara pertanyaan tersebut ialah bagaimana jika seorang peneliti langsung menggunakan populasi sebagai dasar analisis? Apakah perlu ada hipotesis? Jawaban yang memungkinkan adalah bahwa hipotesis penelitian tetap diperlukan untuk memberikan arah kegiatan di lapangan sodangkan hipotesis statistika menjadi kurang perlu. Dalam hal ini peneliti dapat Iangsung menganalisis data yang ada kemudian akan langsung memperoleh hasilnya yang menggambarkan apa yang diteliti saat itu. Mengenai bagaimana keterkaitan antara hipotesis penelitian dengan hipotesis statistika dalam suatu proses penelitian? Jawaban yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah hendaknya selalu sinkron dan konsisten. Sebagai contohnya jika dalam landasan teori, peneliti telah menyatakan bahwa ada korelasi positif antara variabel satu dengan variabel lainnya, maka hipotesis penelitian para peneliti Ilrendaknya menggunakan hipotesis statistika yang sesuai dan sinkron. Misalnya, ada korelasi positif antara grup yang satu terhadap grup yang lain. Hal ini perlu diperhatikan agar para peneliti tidak menjadi bingung dan akhirnya menimbulkan kerancuan dalam melakukan tes statistika dan dalam menginterpretasi hasil analisis. Dilihat dari posisinya dalam proses penelitian, hipotesis statistika pada umumnya ditempatkan dalam bab keempat atau bab yang berkaitan dengan analisis data dengan menggunakan analisis statistika. Hipotesis ini biasanya dinyatakan secara eksplisit dan jelas dengan menggunakan simbol statistika yang sesuai. Macam-Macam Hipotesis Statistika Hipotesis statistika secara umum, menurut (Balian,1982: 3 1) dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu: hipotesis nihil, hipotesis riset, hipotesis alternatif, dan hipotesis penyearah (directional hypothesis). 1. Hipotesis Nihil Hipotesis nihil tidak lain adalah merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan antara variabel yang menjadi interes si peneliti. Hipotesis nihil bukanlah merupakan pernyataan apa yang peneliti pikirkan. Hipotesis ini merupakan hipotesis dasar penelitian kuantitatif yang pada intinya adalah merupakan pernyataan teoretis yang perlu diuji. Hipotesis ini juga dapat dikatakan sebagai hipotesis deduktif karena diperoleh setelah peneliti mempelajari dari bermacam-macam sumber yang kemudian disusun dalam bentuk landasan teori. Karena diturunkan dari sumber pustaka maka kebenarannya perlu diuji dengan menggunakan data yang dieksplorasi atau diambil dari lapangan. Secara simbolis, hipotesis nihil dinyatakan dengan Ho. Penggunaannya dalam teknik statistika dapat dilihat seperti berikut: H0 : U = U1 Ho dalam hal ini dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan antara nilai rerata variabel populasi pertama dengan nilai rerata variabel populasi kedua. 2. Hipotesis Riset Hipotesis yang kedua adalah hipotesis riset. Hipotesis ini sering muncul dan digunakan oleh para peneliti untuk mendampingi hipotesis nihil. Hipotesis riset merupakan penggambaran terhadap ide yang ada dalam pikiran si peneliti yang dikembangkan dari hasil kajian teoretis. Hipotesis ini tidak diuji, mereka ditampilkan sebagai pendamping atau tandingan terhadap hipotesis pertama. Peranan hipotesis riset adalah mengakomodasi substansi ide dari kajian teoretis, jika hipotesis pertama atau hipotesis nihil gagal, maka hipotesis riset akan tidak ditolak. Sebagai contoh, jika dalam suatu analisis ternyata Ho ditolak pada tingkat signifikan tertentu (5 atau 1 persen misalnya), maka hipotesis riset secara otomatis akan diterima. Kemungkinan kedua adalah jika hipotesis nihil diterima, maka secara otomatis hipotesis pendamping atau hipotesis riset ditolak. Secara simbolis hipotesis riset dinyatakan dengan simbol huruf besar H dengan indeks r atau Hr. Contoh penggunaan dalam statistika inferensial dapat dilihat seperti berikut: H0 : U1= U2 H1 : U1 = U2 Simbol statistika tersebut dapat diartikan bahwa hipotesis nihil menunjukkan tidak ada perbedaan antara nilai rerata grup satu dengan nilai rerata grup dua. Di samping itu, peneliti juga mengajukan hipotesis tandingan atau hipotesis riset yang menunjukkan bahwa ada perbedaan antara grup satu dengan grup yang kedua. Yang diuji dalam analisis data adalah hipotesis nihil, yaitu jawaban sementara yang disimpulkan dari hasil kajian pustaka atau setelah peneliti menyusun landasan teori. 3. Hipotesis Alternatif Dilihat dari bentuknya, hipotesis alternatif diposisikan sebagai bentuk batasan ilmu pengetahuan setelah diperoleh dari hasil kajian teoretis. Mereka dapat digunakan untuk menempatkan bentuk pernyataan lain selain hipotesis nihil. Secara simbolis hipotesis alternatif sering dinyatakan dengan Ha. Contoh penggunaan dalam perhitungan statistik dari hipotesis alternatif dapat dilihat seperti berikut: Ha : U1 > U2 Hr: U1 > U 2 Jika suatu ketika peneliti menggunakan dua atau lebih hipotesis alternatif, maka digunakan indeks di belakang sebagai penunjuknya. Sebagai contoh, H(a)2 ini berarti bahwa peneliti menggunakan hipotesis alternatif nomor dua. 4. Hipotesis Penyearah (Directional Hypotesis) Hipotesis penelitian pada prinsipnya dapat berbentuk hipotesis yang menunjukkan arah yang pasti dan arah yang belum pasti atau masih dua arah. Dalam statistika, hipotesis dengan arah yang pasti berarti, peneliti ketika melakukan testing hipotesis akan menggunakan analisis satu ekor di mana tingkat kesalahan yang besarnya = 0,01 atau = 0,05 mengumpul pada satu sisi kurva. Sedangkan untuk hipotesis yang belum menunjukkan arah, maka peneliti dalam melakukan testing biasanya akan menggunakan analisis dua ekor (lihat Gambar 3.4)

KOMPETENSI GURU

4 Kompetensi Yang Harus Dikuasai seorang GURU 07 Januari 2012 Untuk menjadi seorang guru seseorang harus menguasai 4 kompetensi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu … 1. Kompetensi Paedagogi ada 7 kemampuan yang tercakup dalam kompetensi ini yaitu Mengenal karakteristik anak didik Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik Pengembangan kurikulum Kegiatan pembelajaran yang mendidik Memahami dan mengembangkan potensi Komunikasi dengan peserta didik Penilaian dan evaluasi 2. Kompetensi Sosial, meliputi : Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru 3. Kompetensi kepribadian , meliputi Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat 4. Kompetensi Profesional, meliputi : Penguasaan materi struktur konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif