BLOG

SEMOGA BLOG INI DAPAT BERMANFAAT, .........

Sabtu, 30 November 2013

BUNDA

BUNDA
Cerpen Karya Chairunnisa Athena
Dengar laraku ...
Suara hati ini memanggil namamu ...
Karena separuh aku ...
Dirimu ...

Toktoktok.
Aku menggeliat di atas tempat tidur sambil menguap panjang. “Iya bun, bentar lagi aku juga bangun,” Pagi ini entah untuk yang keberapa kalinya Bunda mengetuk pintu kamarku, bahkan sambil menggedor dan meneriakkan namaku.
Sambil menatap weker di atas meja, aku segera merapikan tempat tidur dan melipat selimut. Beeeh, baru juga jam setengah enam. Aku mengeluh dalam hati.
Aku segera beranjak keluar kamar dan mengambil handuk. “Ada apa sih, Bun? Ini kan baru jam setengah enam. Biasanya aku juga bangun jam setengah tujuh kok,” Bunda tersenyum. Peluh menetes deras dari ubun-ubunnya. Pasti Bunda habis menyiapkan dagangan ke pasar.
“Bunda pusing, kamu siapin sarapan sendiri ya,” Ujarnya sambil meneguk segelas air putih hangat. “Iya deh,” Ujarku cepat sambil melingkarkan handuk ke leherku.
Bunda - Cerpen Ibu
“Nanda,” Bunda mengetuk pintu kamarku. “Belum selesai juga nak? Jangan lama-lama dandannya, kamu belum sarapan kan nak? Nanti telat.” Bunda menyentuh pundakku. “Kayaknya Nanda ngga sarapan deh bun, Nanda belum masak nih, nanti Nanda telat,” Ujarku sambil meringis. “Ya sudah, bunda buatin roti bakar aja ya.”
Aku bersorak dalam hati melihat bunda keluar kamar. Uuh. Masa pagi-pagi aku disuruh masak? Bau bawang ah.
Aku meraih ganggang pintu depan. Bunda lama banget masaknya. Kalau bunda nanti marah aku ngga makan, kan salah bunda. Kenapa masaknya lama bener? Aku kan bisa telat.
Aku meraih sepatu di rak dan menutup pintu depan dengan perlahan. Setengah berlari aku menuju gang depan dan menyetop angkot.
Tak seperti biasanya hari ini angkot sepi. Yang ada hanya aku dan tiga orang cewek SMA yang lagi ketawa-ketiwi nggak jelas. Acuh tak acuh aku mengeluarkan handphone dari dalam tas dan mendengarkan musik dari headset.
Lima belas menit perjalanan dari rumah kulalui sambil berdendang pelan mengikuti suara penyanyi favoritku. Aah, rasa lapar sedikit menggangguku. Tapi, begitu melihat teman-temanku yang berkumpul di dekat gerbang, rasa lapar itu bukan lagi sebuah masalah.

“Nandaaaa,” Sebuah suara memanggilku. Sambil mengikatkan lengan jaket ke pinggangku, aku menoleh. “Hei,” Jawabku sambil tersenyum. Tasya berlari menghampiriku sambil membetulkan letak dasinya.
“Ngelamun aja loe. Makan yuk!” Katanya sambil menepuk pundakku. “Malas banget, entar lagi kan Mr. Punk mau masuk, ogah gue disuruh hormat bendera panas-panas gini.”
“Hush!” Ujar Tasya sambil terkikik mendengarku memangil Pak Nas dengan sebutan Mr. Punk. “Enggak kok, beliau nggak masuk hari ini. Katanya sih anak 9-6 kemarin kosong sama dia, ke Pekan Baru, seminggu ini.”
“Ouuuh,” Bibirku melengkung membentuk huruf O besar. Kurogoh sakuku untuk memeriksa sisa uangku. Kebiasaan. Kalau mau jajan harus periksa kantong dulu, siapa tau lagi sial kan?
Agak gelagapan aku memeriksa saku rokku, saku bajuku kosong-melompong. Sambil menarik saku rok keluar aku mecoba mengingat-ingat kembali. Oiyaa, duit buat hari ini kan udah gue jajanin kemaren. Siaal! Mana dompet gue tinggalin di kasur lagi.

Melihat gelagatku yang bengong sambil memegang saku, Tasya langsung terkikik. ”Cie, ngga bawa duit nih! Entar-entar aja deh makannya,” Tasya langsung membetulkan seragamnya dan mulai melangkah.
“Woii, traktir gue dong! Sekaliii aja! Laper nih, belum makan dari pagiii!” Mendengar teriakanku yang bergema di sepanjang selasar, Tasya langsung ambil langkah seribu. Dasar!!

Pusing.
Ternyata begini rasanya ngga makan seharian. Mana pulang masih lama lagi. Nanda memijit pelan pelipisnya dan mencoba meredamnya dengan memakan permen karet yang sudah lewat expired yang dia temuin di dalam tas.
Hera yang duduk di sebelahnya acuh tak acuh tetap memandang ke arah papan tulis. Nanda tahu benar, Hera punya banyak persediaan cokelat dalam tasnya. Tapi mau bagaimana? Gengsi dong minta-minta sama si pelit yang satu ini. Nanda mencoba menidurkan kepalanya di atas meja sambil mencoret-coret buku di depannya.
Matanya berat. Ia pengen tidur, bentaaar saja. Perutnya sakit dan dia udah ga tahan lagi. Nanda menelan ludahnya mencoba menahan sebentar lagi. Tapi semua sudah keburu gelap dan yang ada di pikiran Nanda hanya deru nafas yang bergema di dalam kepalanya.

“Ndaaa...”
Nanda membuka matanya perlahan. Sosok kecil dan ringkih itu duduk di ujung kasur ruang UKS. Nanda memicingkan kedua matanya. Silau. Sejak kapan bunda sekurus itu?
“Halo sayang,” Bunda memijit kakiku dan tersenyum lemah. “Yuk makan, nih udah bunda bawain bubur ayam Mang Adi, kesukaan kamu.”

Bunda meraih bantal di kepalaku dan menegakkan kepalaku di atasnya. “Nggak ah Bunda, perut Nanda masih perih.” Bunda tersenyum lagi. Tak pernah aku melihat bunda sesabar ini sebelumnya.
“Ayo dong sayang,” Bunda mencoba lagi sambil membuka kotak bubur. Aku diam seribu bahasa, kalau sudah begini biasanya bunda bakal cepet ngalah. Tapi perkiraanku salah, bunda tetap mencoba merayuku sambil sesekali mengusap-usap rambutku.
“Nggak bundaaaaa,” Aku mulai merajuk. Bunda terdiam dan mengambil kotak bubur dari atas meja dan menyodorkannya ke arahku. “KENAPA SIH BUNDA NGGA BISA DIKASIH TAHU!!?” Aku berteriak dan mendorong lengan bunda. Kotak terlempar. Bubur berterbaran. Bunda terdiam dan menatapku kosong. Aku menangis. Pusing yang amat hebat menyerang kepalaku tepat di titik didihnya.

“Ndaaaa...”
Aku membuka mata. “Iya bunda, Nanda ngga mau makan buburnya.”
Bisik-bisik terdengar, cahaya matahari yang masuk dari sela-sela gorden membuatku sulit melihat. “Emmm ini gue Nda,” Itu suara Tasya. Sesaat aku langsung terjaga dan melihat seluruh murid di kelas lagi duduk bersila di lantai atau duduk di sekitar kasurku. “Mana bunda gue Sya? Gue pengen pulang, bilangin dong. Gue pengen minta maaf, gue ga maksud buat ngelemparin bubur tadi.” Tasya tercengang dan menatap teman-temanku.

Bu Anti yang duduk di sudut ujung kanan kasurku menatapku tajam dengan mata dan hidung yang memerah. Sapu tangan yang digenggamnya basah kuyup entah oleh apa.
“Bubur apa Nda?” Tasya mulai terisak. Matanya berkaca-kaca.
“Ya bubur ayamlah Sya. Eh tapi kok kasurnya udah bersih sih? Kan tadi buburnya jatuh di sini,” Aku mengelus-ngelus kasur dan merapatkan selimut ke seluruh badanku. Segan dipadangi dengan berbagai ekspresi oleh teman-temanku.

Tasya terisak lagi dan tiba-tiba Bu Anti menangis. “Oke, sebenernya ada apa sih?” UKS yang sedari tadi bising langsung hening. Seluruh mata tertuju padaku dan tiba-tiba sebuah suara memenuhi telingaku.
“Bundamu mengalami kecelakaan saat hendak menjengukmu ke sini, Nak. Ia tertabrak mobil di depan warung Mang Adi setelah membelikan bubur untukmu. Keadaannya kritis, Nda. Ia gegar otak parah dan kehabisan darah. Maaf Nda, keadaan sudah enggak memihak sama kita,” Di sudut pintu UKS Ayah memandangku dengan tangan bergetar. Jelas sekali sisa-sisa air mata di pipinya. Sebelumnya aku tak pernah melihat ayah menangis. “Maaf Nda, Ayah ngga bisa ngejagain Bunda.”
Tasya memelukku. Bu Anti menangis lagi dan beberapa siswa mulai menenangkannya. Ayah mendekatiku dan mengulurkan tangannya padaku. “Ayaaah...”

Dalam dekapan Ayah seluruh tubuhku menggigil. Lututku bergetar. Oksigen, aku butuh oksigen. Aku butuh udara. Sandiwara ini terlalu berat untukku. Aku tak bisa menjalani peran yang seperti ini.
“...Nanda ingin bilang maaf sama bunda saat ini juga, Yah. Nanda pengen denger bunda bilang sayang sama Nanda, Yah.” Haru yang kudengar. Kepalaku tersentak oleh rasa sakit yang tak tertahankan. Aku hanya ingin tidur lagi. Bangun, dan semua hanya akan menjadi sebuah mimpi buruk.

PROFIL PENULIS
Add facebook : Chairunnisa Athena
No. Urut : 190
Tanggal Kirim : 27/11/2013 21:14:01

BUNDA

BUNDA
Cerpen Karya Chairunnisa Athena
Dengar laraku ...
Suara hati ini memanggil namamu ...
Karena separuh aku ...
Dirimu ...

Toktoktok.
Aku menggeliat di atas tempat tidur sambil menguap panjang. “Iya bun, bentar lagi aku juga bangun,” Pagi ini entah untuk yang keberapa kalinya Bunda mengetuk pintu kamarku, bahkan sambil menggedor dan meneriakkan namaku.
Sambil menatap weker di atas meja, aku segera merapikan tempat tidur dan melipat selimut. Beeeh, baru juga jam setengah enam. Aku mengeluh dalam hati.
Aku segera beranjak keluar kamar dan mengambil handuk. “Ada apa sih, Bun? Ini kan baru jam setengah enam. Biasanya aku juga bangun jam setengah tujuh kok,” Bunda tersenyum. Peluh menetes deras dari ubun-ubunnya. Pasti Bunda habis menyiapkan dagangan ke pasar.
“Bunda pusing, kamu siapin sarapan sendiri ya,” Ujarnya sambil meneguk segelas air putih hangat. “Iya deh,” Ujarku cepat sambil melingkarkan handuk ke leherku.
Bunda - Cerpen Ibu
“Nanda,” Bunda mengetuk pintu kamarku. “Belum selesai juga nak? Jangan lama-lama dandannya, kamu belum sarapan kan nak? Nanti telat.” Bunda menyentuh pundakku. “Kayaknya Nanda ngga sarapan deh bun, Nanda belum masak nih, nanti Nanda telat,” Ujarku sambil meringis. “Ya sudah, bunda buatin roti bakar aja ya.”
Aku bersorak dalam hati melihat bunda keluar kamar. Uuh. Masa pagi-pagi aku disuruh masak? Bau bawang ah.
Aku meraih ganggang pintu depan. Bunda lama banget masaknya. Kalau bunda nanti marah aku ngga makan, kan salah bunda. Kenapa masaknya lama bener? Aku kan bisa telat.
Aku meraih sepatu di rak dan menutup pintu depan dengan perlahan. Setengah berlari aku menuju gang depan dan menyetop angkot.
Tak seperti biasanya hari ini angkot sepi. Yang ada hanya aku dan tiga orang cewek SMA yang lagi ketawa-ketiwi nggak jelas. Acuh tak acuh aku mengeluarkan handphone dari dalam tas dan mendengarkan musik dari headset.
Lima belas menit perjalanan dari rumah kulalui sambil berdendang pelan mengikuti suara penyanyi favoritku. Aah, rasa lapar sedikit menggangguku. Tapi, begitu melihat teman-temanku yang berkumpul di dekat gerbang, rasa lapar itu bukan lagi sebuah masalah.

“Nandaaaa,” Sebuah suara memanggilku. Sambil mengikatkan lengan jaket ke pinggangku, aku menoleh. “Hei,” Jawabku sambil tersenyum. Tasya berlari menghampiriku sambil membetulkan letak dasinya.
“Ngelamun aja loe. Makan yuk!” Katanya sambil menepuk pundakku. “Malas banget, entar lagi kan Mr. Punk mau masuk, ogah gue disuruh hormat bendera panas-panas gini.”
“Hush!” Ujar Tasya sambil terkikik mendengarku memangil Pak Nas dengan sebutan Mr. Punk. “Enggak kok, beliau nggak masuk hari ini. Katanya sih anak 9-6 kemarin kosong sama dia, ke Pekan Baru, seminggu ini.”
“Ouuuh,” Bibirku melengkung membentuk huruf O besar. Kurogoh sakuku untuk memeriksa sisa uangku. Kebiasaan. Kalau mau jajan harus periksa kantong dulu, siapa tau lagi sial kan?
Agak gelagapan aku memeriksa saku rokku, saku bajuku kosong-melompong. Sambil menarik saku rok keluar aku mecoba mengingat-ingat kembali. Oiyaa, duit buat hari ini kan udah gue jajanin kemaren. Siaal! Mana dompet gue tinggalin di kasur lagi.

Melihat gelagatku yang bengong sambil memegang saku, Tasya langsung terkikik. ”Cie, ngga bawa duit nih! Entar-entar aja deh makannya,” Tasya langsung membetulkan seragamnya dan mulai melangkah.
“Woii, traktir gue dong! Sekaliii aja! Laper nih, belum makan dari pagiii!” Mendengar teriakanku yang bergema di sepanjang selasar, Tasya langsung ambil langkah seribu. Dasar!!

Pusing.
Ternyata begini rasanya ngga makan seharian. Mana pulang masih lama lagi. Nanda memijit pelan pelipisnya dan mencoba meredamnya dengan memakan permen karet yang sudah lewat expired yang dia temuin di dalam tas.
Hera yang duduk di sebelahnya acuh tak acuh tetap memandang ke arah papan tulis. Nanda tahu benar, Hera punya banyak persediaan cokelat dalam tasnya. Tapi mau bagaimana? Gengsi dong minta-minta sama si pelit yang satu ini. Nanda mencoba menidurkan kepalanya di atas meja sambil mencoret-coret buku di depannya.
Matanya berat. Ia pengen tidur, bentaaar saja. Perutnya sakit dan dia udah ga tahan lagi. Nanda menelan ludahnya mencoba menahan sebentar lagi. Tapi semua sudah keburu gelap dan yang ada di pikiran Nanda hanya deru nafas yang bergema di dalam kepalanya.

“Ndaaa...”
Nanda membuka matanya perlahan. Sosok kecil dan ringkih itu duduk di ujung kasur ruang UKS. Nanda memicingkan kedua matanya. Silau. Sejak kapan bunda sekurus itu?
“Halo sayang,” Bunda memijit kakiku dan tersenyum lemah. “Yuk makan, nih udah bunda bawain bubur ayam Mang Adi, kesukaan kamu.”

Bunda meraih bantal di kepalaku dan menegakkan kepalaku di atasnya. “Nggak ah Bunda, perut Nanda masih perih.” Bunda tersenyum lagi. Tak pernah aku melihat bunda sesabar ini sebelumnya.
“Ayo dong sayang,” Bunda mencoba lagi sambil membuka kotak bubur. Aku diam seribu bahasa, kalau sudah begini biasanya bunda bakal cepet ngalah. Tapi perkiraanku salah, bunda tetap mencoba merayuku sambil sesekali mengusap-usap rambutku.
“Nggak bundaaaaa,” Aku mulai merajuk. Bunda terdiam dan mengambil kotak bubur dari atas meja dan menyodorkannya ke arahku. “KENAPA SIH BUNDA NGGA BISA DIKASIH TAHU!!?” Aku berteriak dan mendorong lengan bunda. Kotak terlempar. Bubur berterbaran. Bunda terdiam dan menatapku kosong. Aku menangis. Pusing yang amat hebat menyerang kepalaku tepat di titik didihnya.

“Ndaaaa...”
Aku membuka mata. “Iya bunda, Nanda ngga mau makan buburnya.”
Bisik-bisik terdengar, cahaya matahari yang masuk dari sela-sela gorden membuatku sulit melihat. “Emmm ini gue Nda,” Itu suara Tasya. Sesaat aku langsung terjaga dan melihat seluruh murid di kelas lagi duduk bersila di lantai atau duduk di sekitar kasurku. “Mana bunda gue Sya? Gue pengen pulang, bilangin dong. Gue pengen minta maaf, gue ga maksud buat ngelemparin bubur tadi.” Tasya tercengang dan menatap teman-temanku.

Bu Anti yang duduk di sudut ujung kanan kasurku menatapku tajam dengan mata dan hidung yang memerah. Sapu tangan yang digenggamnya basah kuyup entah oleh apa.
“Bubur apa Nda?” Tasya mulai terisak. Matanya berkaca-kaca.
“Ya bubur ayamlah Sya. Eh tapi kok kasurnya udah bersih sih? Kan tadi buburnya jatuh di sini,” Aku mengelus-ngelus kasur dan merapatkan selimut ke seluruh badanku. Segan dipadangi dengan berbagai ekspresi oleh teman-temanku.

Tasya terisak lagi dan tiba-tiba Bu Anti menangis. “Oke, sebenernya ada apa sih?” UKS yang sedari tadi bising langsung hening. Seluruh mata tertuju padaku dan tiba-tiba sebuah suara memenuhi telingaku.
“Bundamu mengalami kecelakaan saat hendak menjengukmu ke sini, Nak. Ia tertabrak mobil di depan warung Mang Adi setelah membelikan bubur untukmu. Keadaannya kritis, Nda. Ia gegar otak parah dan kehabisan darah. Maaf Nda, keadaan sudah enggak memihak sama kita,” Di sudut pintu UKS Ayah memandangku dengan tangan bergetar. Jelas sekali sisa-sisa air mata di pipinya. Sebelumnya aku tak pernah melihat ayah menangis. “Maaf Nda, Ayah ngga bisa ngejagain Bunda.”
Tasya memelukku. Bu Anti menangis lagi dan beberapa siswa mulai menenangkannya. Ayah mendekatiku dan mengulurkan tangannya padaku. “Ayaaah...”

Dalam dekapan Ayah seluruh tubuhku menggigil. Lututku bergetar. Oksigen, aku butuh oksigen. Aku butuh udara. Sandiwara ini terlalu berat untukku. Aku tak bisa menjalani peran yang seperti ini.
“...Nanda ingin bilang maaf sama bunda saat ini juga, Yah. Nanda pengen denger bunda bilang sayang sama Nanda, Yah.” Haru yang kudengar. Kepalaku tersentak oleh rasa sakit yang tak tertahankan. Aku hanya ingin tidur lagi. Bangun, dan semua hanya akan menjadi sebuah mimpi buruk.

PROFIL PENULIS
Add facebook : Chairunnisa Athena
No. Urut : 190
Tanggal Kirim : 27/11/2013 21:14:01

Jumat, 29 November 2013

PENYAKIT RIYA

PENYAKIT RIYA

Oleh : Ridwan hamidi, Lc
Nash-nash al Qur`an dan as Sunnah menunjukkan bahwa riya adalah perbuatan haram dan mencela pelakunya. Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa telah berfirman :
( فويل للمصلين( 4)الذين هم عن صلاتهم ساهون( 5)الذين هم يراءون( 6
(سورة الماعون)
ه 􀑧 ادة رب 􀑧 شرك بعب 􀑧 الحا ولا ي 􀑧 لا ص 􀑧 ل عم 􀑧 ه فليعم 􀑧 اء رب 􀑧 وا لق 􀑧 ان يرج 􀑧 ن آ 􀑧 فم
( أحدا(سورة الكهف: 110
Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda :
لا 􀑧 ل عم 􀑧 ن عم 􀑧 شرك م 􀑧 ن ال 􀑧 شرآاء ع 􀑧 ى ال 􀑧 ا أغن 􀑧 الى : أن 􀑧 ارك وتع 􀑧 ال الله تب 􀑧 ق
أشرك فيه معي غيري ترآته وشرآه
Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman : “Aku Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu. Barang siapa yang beramal dengan menyekutukanku, maka Aku tinggalkan dia dan perbuatan syiriknya.” (HR Imam Muslim no 2985)
Dan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa sallam juga telah bersabda :
إن أخوف ما أخاف عليكم الشرك الأصغر قالوا يا رسول الله وما
الشرك الأصغر قال الرياء إن الله تبارك وتعالى يقول يوم تجازى العباد
بأعمالهم اذهبوا إلى الذين آنتم تراءون بأعمالكم في الدنيا فانظروا هل
تجدون عندهم جزاء
“Sesungguhnya yang paling saya takutkan pada kalian adalah syirik paling kecil” Para sahabat bertanya : “Apa yang dimaksud syirik paling kecil itu?” Beliau menawab : “Riya`” Sesungguhnya Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa berfirman pada hari semua amal hamba dibalas (hari kiamat) : “ Datangilah orang yang dulu kalian tunjukkan amal kalian padanya di dunia, lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka.” (HR Ahmad no 22742 dan Al Baghawi. Syekh al Albani berkata : sanadnya baik (jayyid) (lihat Silsilah Hadits Shahihah no 951)
Abu Umamah al Bahiliy melihat seorang lelaki di dalam masjid sedang menangis ketika sujud, kemudian beliau berkata : “Anda, seandainya ini anda lakukan di rumah anda (tentu lebih baik).”
HAKEKAT RIYA`
Kata riya` berasal dari kata ru`yah (melihat). Asalnya adalah mencari kedudukan di hati manusia dengan menunjukkan kepada mereka berbagai perangai dan sifat baik. Adapun yang ditunjukkan kepada manusia cukup banyak, namun bisa dikelompokkan menjadi lima bagian, yang semuanya merupakan sarana yang biasa digunakan oleh seorang hamba untuk berhias di hadapan manusia, yaitu : fisik (badan), pakaian, perkataan, perbuatan, pengikut, dan barang-barang yang tampak di luar.
Adapun riya` dalam agama dengan badannya adalah dengan menampakkan keletihan dan kelelahan yang mengesankan kerja keras, merasa sedih memikirkan berbagai persoalan agama dan sangat takut dengan akhirat.
Adapun riya` dengan penampilan dan pakaian seperti rambut kusut, menundukkan kepala ketika berjalan, sangat tenang dalam melakukan aktivitas dan membiarkan bekas sujud menempel di wajahnya.

Riya` dengan perkataan seperti riya` yang dilakukan oleh orang-orang mendalami agama dengan memberikan mau’izhah (nasehat), peringatan dan berbicara dengan kata-kata hikmah (mutiara) dan atsaar (Hadits Nabi atau perkataan ‘ulama`) untuk menampakkan perhatiannya dengan perbuataan orang-orang shaleh serta menggerakkan kedua bibirnya untuk bedzikir di depan orang banyak.
Riya` dengan amal seperti riya`nya orang yang shalat dengan memanjangkan berdiri, sujud dan ruku’, menundukkan kepala dan tidak menoleh.
Sedangkan riya` dengan teman dan orang-orang yang mengunjungi seperti orang yang meminta seorang alim ulama mengunjungi supaya dikatakan bahwa (alim) fulan sudah mengunjungi fulan.
TUJUAN RIYA`
Orang yang riya` mempunyai tujuan-tujuan yang bisa kita bagi menjadi beberapa tingkat,
Pertama : Tujuannya adalah agar ia dapat lebih leluasa berbuat ma’siyat. Seperti orang yang riya` dengan menampakkan taqwa dan wara`. Tujuannya agar dikenal orang sebagai orang yang mempunyai sifat amanah kemudian orang-orang memberikan kedudukan untuk posisi tertentu atau mempercayakan pembagian harta (zakat, infak dan yang sejenis) kepadanya. Ia mendapat keuntungan dari kepercayaan tersebut. Ini adalah jenis riya` yang dibenci oleh Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa karena menjadikan ta’at kepada Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa sebagai salah satu tangga menuju kema’siyatan kepada Nya.
Kedua : Tujuannya mendapatkan keuntungan duniawi semata, baik berupa harta ataupun wanita yang ingin dinikahinya. Seperti orang yang menampakkan ilmu dan ketaqwaannya karena ingin menikah atau mendapatkan uang. Ini juga riya` yang dicela, karena ia melakukan ketaatan karena mencari keuntungan duniawi, tetapi tingkatannya di bawah yang pertama.
Ketiga : Tidak bertujuan mendapatkan harta atau menikahi wanita, tetapi ia menampakkan ibadah karena takut dilihat kurang oleh orang, tidak dianggap orang-orang khusus dan zuhud serta dianggap seperti orang-orang pada umumnya.
PEMBAGIAN RIYA
1. Riya` Jaliy (tampak jelas) yaitu riya` yang menjadi pendorong untuk beramal meski dimaksudkan untuk mendapatkan pahala.
2. Riya` Khafiy (samar). Riya` ini lebih ringan. Meski bukan motivasi untuk beramal tetapi membuat amalnya yang ditujukan karena Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa lemah. Seperti orang yang biasa melakukan tahajjud setiap malam dan itu ia jalani dengan berat, tetapi kalau ada tamu yang datang (menginap) ia tambah semangat dan ia jalani shalat tersebut dengan ringan. Tergolong dalam jenis riya` khafiy juga adalah orang yang menyembunyikan berbagai ketaatannya, tetapi jika orang-orang melinhatnya ia senang jika orang-orang menyambutnya dengan penuh ceria dan penghormatan, memujinya, bersemangat untuk membantu memenuhi keperluannya, tidak banyak menuntutnya dalam berjual beli dan memberinya tempat (dalam berbagai pertemuan) dan jika ada orang yang kurang memberikan haknya hatinya merasa keberatan.
Orang-orang yang ikhlas senantiasa takut terhadap riya` khafiy. Kesungguhannya untuk menyembunyikan berbagai ketaatannya lebih besar daripada kesungguhan orang-orang menyembunyikan keburukan mereka. Semua itu ia lakukan karena mengharap agar seluruh amal shalehnya ikhlas, kemudian hanya Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa yang membalasnya pada hari kiamat karena keikhlasan mereka. Sebab mereka mengetahui bahwa pada hari kiamat nanti tidak akan diterima (amalan) kecuali dari orang yang ikhlas dan mereka menyadari bahwa pada saat itu mereka sangat membutuhkannya.

OBAT RIYA` DAN CARA MEMBERSIHKAN HATI DARI RIYA
 Anda telah mengetahui bahwa riya` menghapuskan amal, sebab kemurkaan Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dan merupakan pembinasa yang paling besar. Kalau memang begini sifatnya maka sudah sepantasnya untuk secara sungguh-sungguh menghilangkannya. Ada beberapa tingkatan untuk mengatasinya.
Pertama : Memotong akar dan asal usulnya yaitu senang dipuji, menghindari pahitnya dicela dan sangat tamak terhadap yang dimiliki manusia. Tiga hal inilah yang menggerakan orang untuk riya`. Cara mengatasinya : Menyadari bahaya riya` dan akibat yang ditimbulkannya dengan tidak didapatkannya hati yang baik (bersih), terhalang mendapatkan taufiq di dunia, tidak mendapatkan kedudukan di sisi Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa di akhirat nanti, balasan yang akan diterima berupa siksaan, kemurkaan yang dahsyat dan kehinaan yang tampak. Bagaimanapun, jika seorang hamba memikirkan kehinaan tersebut, kemudian membandingkan apa yang didapatkannya dari menampakkan keindahan (perkataan, amal dll) dihadapan manusia di dunia dengan apa yang tidak bisa ia raih di akhirat dan pahala yang terhapus, ia akan dengan mudah menghilangkan keinginan tersebut. Seperti orang yang mengetahui bahwa madu itu enak tetapi kalau ternyata di dalamnya ada racun yang akan berakibat buruk baginya, ia akan tinggalkan madu tersebut.
Kedua : Menghilangkan berbagai (bisikan) yang sempat mengganggunya ketika melakukan ibadah. Ini juga perlu dipelajari. Orang yang berjuang memerangi (penyakit) jiwanya dengan memotong akar-akar riya`, menghilangkan rasa tamak dan menganggap hina pujian dan celaan orang, kadang-kadang syetan tidak membiarkannya pada saat menjalankan ibadah, tetapi membisikkan riya`. Jika terbetik dalam benaknya bahwaorang-orang sedang melihatnya, melawannya dengan mengatakan pada dirinya : Apa urasanmu dengan orang-orang itu, merek tahu atau tidak, Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa mengetahui keadaanmu. Apa faidahnya orang mengetahui (amal kita) ? Jika keinginan untuk mendapatkan pujian sedang bergejolak, ingat dengan penyakit riya` yang ada dalam hatinya yang menyebabkannya mendapatkan murka dari Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dan kerugian ukhrawi lainnya.
SALAH, JIKA ORANG MENINGGALKAN KETAATAN KARENA TAKUT RIYA`
Ada orang yang meninggalkan amal karena takut riya`. Ini satu sikap salah, cocok dengan keinginan syetan untuk mengajak manusia malas (beramal) dan meninggalkan kebaikan. Selama motivasi untuk beramalnya sudah benar dan sesuai dengan tuntunansyari’at yang lurus, maka jangan meninggalkan amal karena ada bisikan riya`, tetapi ia wajib berusaha mengatasi bisikan riya`, menanamkan dalam dirinya malu terhadap Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa dan mengganti pujian manusia dengan pujian Nya.
Fudhail bin Iyadl berkata : “Beramal karena manusia adalah syirik, meninggalkan amal karena manusia adalah riya` dan ikhlas adalah Allah Subhaanahu Wa Ta'aalaa selamatkan anda dari keduanya.”
Ada orang alim lain yang berkata : “Barang siapa yang meninggalkan amal karena takut ikhlas maka ia telah meninggalkan ikhlas dan amal.
(Diterjemahkan dari buku Al Bahrur Roo-iq fiz Zuhdi War Roqoo-iq karya DR Ahmad Farid. Penerbit Muassasah al Kutub ats Tsaqofiyah, cetakan pertama, hal 117-120)

Kamis, 30 Mei 2013

INDAHNYA PACARAN SETELAH PERNIKAHAN

HuraiyatulJannah

Meniti Langkah Menuju Ridho Illahi, Hingga Ridho-Nya Hantarkan Ke Jannah-Nya...
Assalamu'alaykum...

Selamat Datang.... ^_^
Kamis, 03 Maret 2011
Nikah (Resume Kultwit Gurunda Salim A. Fillah)


Bismillah...

Sharing resume kultwit tentang #Nikah dari Gurunda Salim A. Fillah :

1. Dalam isyarat Nabi tentang #Nikah, ialah sunnah teranjur nan memuliakan. Sebuah jalan suci untuk karunia sekaligus ujian cinta-syahwati

2. Maka #Nikah sebagai ibadah, memerlukan kesiapan & persiapan. Ia tuk yang mampu, bukan sekedar mau. “Ba’ah” adalah parameter kesiapannya

3. Maka berbahagialah mereka yang ketika hasrat #Nikah hadir bergolak, sibuk mempersiapkan kemampuan, bukan sekedar memperturutkan kemauan

4. Persiapan #Nikah hendaknya segera membersamai datangnya baligh, sebab makna asal “Ba’ah” dalam hadits itu adalah “Kemampuan seksual.”

5. Imam Asy Syaukani dalam Subulus Salam, Syarah Bulughul Mahram menambahkan makna “Ba’ah” yakni: kemampuan memberi mahar & nafkah. #Nikah

6. Mengompromikan “Ba’ah” di makna utama (seksual) & makna tambahan (mahar, nafkah), idealnya anak lelaki segera mandiri saat baligh. #Nikah

7. Jika kesiapan #Nikah diukur dengan “Ba’ah”, maka persiapannya adalah proses perbaikan diri nan tak pernah usai. Ia terus seumur hidup

8. Izinkan saya membagi Persiapan #Nikah dalam 5 ranah: Ruhiyah, ‘Ilmiyah, Jasadiyah (Fisik), Maaliyah (Finansial), Ijtima’iyah (Sosial)

9. Persiapan #Nikah perlu start awal. Salim nikah usia 20 tahun, tapi karena persiapannya dimulai umur 15 tahun, maka tak bisa disebut tergesa

10. Sebaliknya, ada orang yang #Nikah-nya umur 30 th, tapi persiapan penuh kesadaran baru dimulai umur 29,5 th. Itu namanya tergesa-gesa


11. Kita mulai dari yang pertama; Persiapan Ruhiyah. Ialah nan paling mendasar. Segala persiapan #Nikah lainnya berpijak pada yang satu ini

12. Persiapan Ruhiyah (Spiritual) ada pada soal menata diri menerima ujian & tanggung jawab hidup nan lebih berlipat, berkelindan. #Nikah

13. (QS Ali Imran 14): Sebelum nikah ujian kita linear: pasangan hidup. Begitu #Nikah berjejalin: pasangan, anak, harta, gengsi, investasi

14. Sebelum #Nikah, grafik hidup kita analog dengan amplitudo kecil. Setelah menikah, ia digital variatif; kalau bukan NIKMAT, ya MUSIBAH

15. Maka termakna jua dalam Persiapan Ruhiyah terkait #Nikah adalah kemampuan mengelola SABAR dan SYUKUR menghadapi tantangan-tantangan itu

16. SABAR & SYUKUR itu semisal tentang pasangan; ia keinsyafan bahwa tak ada yang sempurna. Setiap orang memiliki lebih & kurangnya. #Nikah

17. Khadijah itu lembut, penyabar, penuh pengertian, & dukung penuh perjuangan. Tapi tak semua lelaki mampu beristeri jauh lebih tua. #Nikah

18. ‘Aisyah: cantik, cerdas, lincah, imut. Tapi tak semua lelaki siap dengan kobar cemburunya nan sampai banting piring di depan tamu #Nikah

19. Persiapan Ruhiyah #Nikah adalah mengubah ekspektasi menjadi obsesi. Dari harapan akan apa nan diperoleh, menuju nan apa akan dibaktikan

20. Jika #Nikah masih terbayang sebab: lapar ada yang masakin, capek ada yang mijitin, baju kotor dicuciin. Itu ekspektasi. Bersiaplah kecewa



21. Ekspektasi macam itu lebih tepat dipuaskan oleh tukang masak, tukang pijit, & tukang cuci ;) Ber-obsesilah dalam #Nikah. “Apa obsesimu?”

22. Obsesi sebagai Persiapan Ruhiyah #Nikah semisal: Bagaimana kau akan berjuang sebagai suami/isteri, ayah/ibu untuk mensurgakan keluargamu?

23. Usai itu, di antara persiapan Ruhiyah #Nikah adalah menata ketundukan pada segala ketentuanNya dalam rumahtangga & masalah-masalahnya

24. Lalu persiapan ‘Ilmiyah-Tsaqafiyah (Pengetahuan) #Nikah, meliputi banyak hal semisal Fiqh, Komunikasi Pasangan, Parenting, Manajemen, dll

25. Bukan Ustadz-pun, tiap muslim harus sampai pada batas minimal ilmu syar’i nan dibutuhkan dalam berhidup, berinteraksi, berkeluarga #Nikah

26. Lalu tentang komunikasi pasangan; seringnya masalah rumah tangga bukan karena ada maksud jahat, melainkan maksud baik nan kurang ilmu #Nikah

27. Sungguh harus diilmui bahwa lelaki & perempuan diciptakan berbeda dengan segala kekhasannya, untuk saling memahami & bersinergi. #Nikah

28. Contoh beda hadapi masalah & tekanan; Wanita: berbagi, didengarkan, dimengerti. Lelaki: menyendiri, kontemplasi, rumuskan solusi #Nikah

29. Bayangkan jika perbedaan itu dibawa dalam sikap dengan asumsi: “Aku mencintaimu seperti aku ingin dicintai” Konflik pasti meraja. #Nikah

30. Suami pulang dengan masalah berat disambut isteri yang memaksa ingin tahu & dengar problemnya, padahal ia ingin sendiri & bersolusi. #Nikah




32. Sebaliknya, Isteri yang sedang ingin didengar lalu curhat ke suami, suami malah tawarkan solusi. Padahal dia hanya ingin dimengerti. #Nikah

33. Isteri: Mas aku capek, rumah berantakan bla-bla-bla. Suami: OK, kita cari pembantu. Istri: O, jadi aku dianggap pembantu?! Suami: Lho?! #Nikah

34. BEDA lagi: Suami single tasking, bisa marah kalau isterinya nan multitasking memintanya kerjakan beberapa hal berrangkai-rangkai. #Nikah

35. BEDA lagi: Isteri sering berkalimat tak langsung nan tak difahami suami. Misalnya Istri: Mas, Salma belum dijemput, aku masih harus masak! #Nikah

36. Jawab suami: Oh, kalau gitu biar nanti Salma pulang sendiri” Dijamin para isteri gondok, sebab maksudnya: Tolong jemput Salma! #Nikah

37. BEDA. Bagi suami masalah harus disederhanakan (Spiral ke dalam). Bagi isteri, tiap detail & keterkaitan sangat penting (Spiral keluar) #Nikah

38. Dan banyak lagi BEDA yang jika tak diilmui potensial jadi masalah serius. Lengkapnya di Bahagianya Merayakan Cinta #BMC

39. Next: Parenting. Waktu kita sempit; belum puas belajar jadi suami/isteri, tiba-tiba sudah jadi ayah/ibu. Maka segeralah belajar jadi Ortu #Nikah

40. Anak adalah karunia yang hiasi hidup, amanah (lahir dalam fitrah, kembalikan ke Allah dalam fitrah), pahala, sekaligus fitnah (ujian). #Nikah



41. Maka mengilmui hingga detail-detail kecil soal parenting adalah niscaya. Contoh Hadits: renggutan kasar pada bayi membekas di jiwa. #Nikah

42. Uji kecil buat calon ibu & ayah: “Apa yang anda lakukan saat anak lari-larian di depan rumah lalu GABRUSS, jatuh berdebam?” #Nikah

43. LAZIM: “Sudah dibilang, jangan lari-lari! Tuh, jatuh kan!” -> Anak belajar untuk menganggap dirinya selalu bersalah dalam hidupnya. #Nikah

44. LAZIM: “iih, batunya nakal ya Nak! Sini Ibu balaskan!” -> Anak belajar salahkan keadaan sekitar untuk excuse dari kurangnya ikhtiyar. #Nikah

45. LAZIM: “Hm, nggak apa-apa, nggak sakit, cuma kayak gitu!” -> Ketakpekaan. Hati-hati dibalas saat kita sudah tua & sakit-sakitan ;p #Nikah

46. Alangkah bahaya tiap huruf dari lisan bagi masa depan anak kita. Latihlah dia agar lempang (tanpa dusta & tipu) dalam taqwa (QS 4: 9) #Nikah

47. Kita masuk persiapan Jasadiyah (Fisik) untuk #Nikah. Ini jua perkara penting sebab terkait dengan keamanan, kenyamanan, & ketenangan

48. Awal-awal, periksa & konsultasilah ke dokter atas termungkinnya segala penyakit tubuh, lebih-lebih nan terkait kesehatan reproduksi #Nikah

49. Per #Nikah-an itu utuh di segala sisi diri, maka menjalani terapi & rawatan tertentu untuk membaikkan fisik adalah jua hal yang utama

50. Fisik kita & pasangan bertanggung jawab lahirkan generasi penerus yang lebih baik. Maka perbaiki daya & staminanya sejak sekarang. #Nikah




51. Perbaiki pola asup, tata gizi seimbang. Allah akan mintai tanggung jawab jajan sembarangan jika ia jadi sebab jeleknya kualitas penerus #Nikah

52. Bangun kebiasaan olahraga ilmiah; tak asal gerak tapi membugarkan, menyehatkan, melatih ketahanan. Tugas fisik berlipat 3 setelah #Nikah

53. Jadi, target persiapan fisik #Nikah itu 3 tingkatan; PRIMER: sehat & aman penyakit, SEKUNDER: bugar & tangkas, TERSIER: beauty & charm ;)

54. Selanjutnya, persiapan Maliyah (finansial), ini yang paling sering menghantui & membuat ragu sepertinya. Padahal ianya sederhana. #Nikah

55. Yang tepat bicara persiapan Maliyah ini sebenarnya Ust. @ahmadgozali, izinkan Salim lancang singgung sedikit dengan ilmu nan dangkal #Nikah

56. Konsep awal; tugas suami adalah menafkahi, BUKAN mencari nafkah. Nah, bekerja itu keutamaan & penegasan kepemimpinan suami. #Nikah

57. Ingat & catat: Persiapan finansial #Nikah sama sekali TIDAK bicara tentang berapa banyak uang, rumah, & kendaraan yang harus anda punya

58. Persiapan finansial #Nikah bicara tentang kapabilitas hasilkan nafkah, wujudnya upaya untuk itu, & kemampuan kelola sejumlah apapun ia

59. Maka memulai per #nikah-an, BUKAN soal apa anda sudah punya tabungan, rumah, & kendaraan. Ia soal kompetensi & kehendak baik menafkahi

60. ‘Ali ibn Abi Thalib memulai #Nikah bukan dari nol, melainkan minus: rumah, perabot, dll dari sumbangan kawan dihitung hutang oleh Nabi



61. Tetapi ‘Ali menunjukkan diri sebagai calon suami kompeten; dia mandiri, siap bekerja jadi kuli air dengan upah segenggam kurma. #Nikah

62. Maka sesudah kompetensi & kehendak menafkahi yang wujud dalam aksi bekerja -apapun ia-, iman menuntun: #Nikah itu buat kaya (QS 24: 32)

63. Agak malu, Salim juga minus saat nikah; hutang yang terrencanakan terbayar dalam 2 tahun menurut proyeksi hasil kerja saat itu. #Nikah

64. Tetapi Allah Maha Kaya, dan #Nikah menjadi pintu pengetuknya. Hadirnya isteri menjadi penyemangat; hutang itu selesai dalam 2 bulan

65. Buatlah proyeksi nafkah #Nikah secara ilmiah & executable, JANGAN masukkan pertolongan Allah dalam hitungan, tapi siaplah dengan kejutanNya;)

66. Kemapanan itu tidak abadi. Saya memilih #Nikah di usia 20 saat belum mapan agar tersiapkan isteri untuk hadapi lapang maupun sempitnya ;)

67. Bahkan ketidakmapanan yang disikapi positif menurut penelitian Linda J. Waite (Psikolog UCLA), signifikan memperkuat ikatan cinta #Nikah

68. Ketidakmapanan nan dinamis menurut penelitian Karolinska Institute Swedia, menguatkan jantung, meningkatkan angka harapan hidup. #Nikah

69. Karolinska Institute: kemapanan lemahkan daya tahan jantung terhadap serangan. Di Swedia, biasanya yang kena infark langsung wafat PNS #Nikah

70. Persiapan #Nikah yang sering terabai ialah nan kelima ini: Ijtima’iyah (Sosial). Pernikahan adalah peristiwa yang kompleks secara sosial




71. Sebuah per #Nikah-an yang utuh punya visi & misi kemasyarakatan untuk menjadi pilar kebajikan di tengah kemajemukan suatu lingkungan

72. Untuk itu, mereka yang akan me #Nikah hendaknya mengasah keterampilan sosialnya jauh-jauh hari, sekaligus sebagai bagian pendewasaan

73. Membiasakan mengkomunikasikan prinsip-prinsip nan diyakini terkait per #Nikah-an & kehidupan kepada Ortu bisa jadi bagian dari latihan

74. Prinsip Quran tentang hubungan dengan Ortu ialah ‘persahabatan’, Wa Shaahibhuma (QS Luqman 15). Gunakan itu untuk dewasakan diri. #Nikah

75. Maka kadang Salim menilai kedewasaan kawan yang ingin me #Nikah dengan keberhasilannya untuk komunikasikan prinsip pada Ortu secara ma’ruf

76. Persiapan kemasyarakatan: kumpulkan modal sosial sebanyak-banyaknya; bahasa, ilmu sosio-antropologis, kelincahan organisasi, dll. #Nikah

77. Per #Nikah-an kita harus hadir sebagai pengokoh kebajikan masyarakat, bukan beban ataupun pelengkap-penderita. Utama lagi, jadi pelopor

78. Mulailah dengan perkenalan berkesan pada lingkungan. Saat walimah nanti; tetangga rumah tinggal setelah #Nikah adalah yang paling berhak diundang

79. Jika harus pindah tempat tinggal, mulai juga dengan perkenalan. Pr tokoh: datangi silaturrahim. Masyarakat umum: undang tasyakuran. #Nikah

80. Setelah itu, target besarnya adalah menjadikan pintu rumah kita sebagai yang paling pertama diketuk saat masyarakat sekitar memerlukan bantuan. #Nikah




81. Tentu berat menopangnya sendiri. Maka yang harus kita punya bukan hanya ASET, melainkan juga AKSES. Bangun jaringan saling menguatkan. #Nikah

82. Ilmuilah bagaimana cara menguruskan jaminan kesehatan miskin, beasiswa tak mampu, biaya RS, mobil jenazah gratis, dll DEMI TETANGGA KITA #Nikah

83. Tampillah sebagai yang penting & bermanfaat dalam hajat-hajat kebahagiaan maupun duka tetangga, juga rayaan-rayaan sosial-masyarakat. #Nikah

84. Tampillah sebagai yang terbaik sejangkau sesuai kemampuan; Imam Masjid, muadzin, Guru TPA, Bendahara RT, Ketua RW, Pendoa jenazah, dst #Nikah

85. Tampillah sebagai nan paling besar kontribusi dalam kebaikan-kebaikan sosial: Agustusan, Syawalan, Kerja Bakti, Arisan, Pengajian, dst #Nikah

86. Ringkas kata untuk persiapan sosial #Nikah ini adalah bermampu diri untuk menjadi pribadi & keluarga yang AMAN, RAMAH, BERMANFAAT #Nikah

87. Tuntaslah KulTwit Persiapan #Nikah yang diambil dari bagian awal buku Bahagianya Merayakan Cinta #BMC

Nah, demikian tadi resume kultwit dari Gurunda Salim A. Fillah... :)


Nah, kalau boleh kusaranin nich, untuk mendukung yang disampaikan Gurunda Salim A. Fillah tadi, silakan sahabat baca buku yang terkait, seperti Bahagia Merayakan Cinta (Salim A. Fillah), Kado Pernikahan Untuk Istriku (Muh. Fauzil Adhim), Psikologi Suami istri, Cara Cerdas Menasehati Suami, Menjadi Istri Shalihah, Bunda Manajer Keluarga, Sakinah Bersamamu (Asma Nadia), Khadijah The True Love, 'Aisyah The True Beauty, Fatimah, dan masih banyak buku-buku lainnya... :)

Banyak buku-buku yang memuat banyak ilmu tentang pernikahan yang bisa dibaca... :)

Semoga bermanfaat ya... :)
Diposkan oleh Lina Lidia di 19.25

Jumat, 24 Mei 2013

Maidany - Cinta Kerja Harmoni (Nasyid Baru 2013)

"Cinta... Kerja... Harmoni...Mari kita wujudkan. Dengan cinta, kita bersama. Dengan kerja, kita berkarya. Dengan harmoni, kita satu hati. Maka kan jayalah negeri ini..."
--------
Download:
Maidany - Cinta Kerja Harmoni (mp3)
| Mediafire | 4shared | Megacloud |
----------
Lirik:

Tak perlu ada Panggung ratapan
Untuk setiap Ujian yang datang
Namun harus hadirkan kebangkitan
Untuk terus maju menatap masa depan

Kita masih hidup di langit yang sama
Dengan hembusan angin yang tak berbeda
Maka tak ada kata mundur kebelakang
Karena matahari masih bersinar terang

Cinta... Kerja... Harmoni...
Mari kita wujudkan

Dengan Cinta, Kita Bersama
Dengan kerja, Kita berkarya
Dengan Harmoni, Kita satu hati
Maka kan jayalah negeri ini
-------
Thanks to sahabat Muzakkir Seulanga atas info link download nya^-^
http://www.pkssumut.or.id/2013/04/senandung-cinta-untuk-indonesia-cinta.html
FB Maidany : http://id-id.facebook.com/pages/maidany-nasheed/73223193982
You might also like:
Maidany & Zahyd - Satu Tubuh (Nasyid Baru 2013)
Maidany - Muda (Album : Jangan Jatuh Cinta Tapi Bangun ...
Galaksi - Hari Ini Lebih Indah (Nasyid Baru 2013)
Maidany - Jangan Jatuh Cinta Tapi Bangun Cinta (Nasyid Baru ...
LinkWithi

Jumat, 17 Mei 2013

KEY XP SP3

JKRJW-BXJHW-CFTRB-3G27F-6C438
J4CFH-9F6H6-8CX63-FYXP4-MGKQQ
CXR87-WB2K3-G443M-WMRX7-7VKRM
F86X8-82JDP-V36CX-MCPCK-YCYCM
QH49V-RVPQ4-J22BF-V6FTK-VYB4B
B43GC-WP8YF-78X33-Y7P8B-3MJGD
PR842-72XXB-DJ48Y-VGP7P-89GDG
GHFRD-TVFQQ-TCCWJ-FKD8B-CMQ7Y
HFQYG-FCTR7-DQKFC-8MRX7-38773
VFK6R-P3HMH-6PJH8-XKW9M-V7RDT
DWFXX-3RQ89-XTB49-CBRX7-4FWGD
GD6FK-JVMBD-JFHF6-J3W7Y-WWYBB
WQ23C-VQ7W4-FWRH8-2MR64-8FKX6
JJBV6-W8CQT-HWDVW-HV368-3TDF3
C6VMW-GQDH8-YFPVW-FR4J8-66RRJ
QVFTF-6X7JJ-X6BXT-992R3-J7XDY

KEY XP SP3

This is XP SP3 serial key : HRCXT-BY6WB-VBM83-CMBXF-BVWYY Enjoy
Happy Hacking...

Kamis, 16 Mei 2013

Perbedaan Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif

BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Sebuah pendekatan atau metode ilmiah, baik ada atau tidak ada dalam penelitian. Tentu tidak terlepas dari kebaikan dan kelemahan, kerugian dan keuntungan. Untuk itu dibutuhkan sebuah pertimbangan yang lebih baik dan yang lebih tepat yang perlu di fahami dari masing-masing pendekatan. Setelah memahami berbagai jenis macam penelitian yang di tinjau dari beberapa aspek. Selanjutnya dalam makalah ini akan di paparkan sedikit penjelasan tentang jenis penelitian di tinjau dari pengukuran dan anlisis data penelitian yang penelitian kuantitatif dan kualitatif dan kemudian menjadi judul makalah ini.

Rumusan Masalah

Jelaskan penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif serta cirri-cirinya?
Sebutkan perbedaan diantara keduanya?
Bagaimana langkah-langkah yang ti tempuh dalam proses penelitian tersebut?


BAB II
PEMBAHASAN

Pengertian Dan Cirri-Ciri Dari Penelitian Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

a) Kualitatif
Penelitian kualitatif di sebut juga dengan naturalistic inquiry atau inkuiri ilmiah. Penelitian kualitatif artinya prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriftif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati. Cirri-ciri penelitian kualitatif yaitu latar ilmiah (natural setting) manusia sebagai alat (insturmen) nalisis data secara induktif. Teori dasar (grounded theory) deskriftif. Desain yang berifat sementara dan hasil penelitian di rundingkan di sepakati bersama.
b) Kuantitatif
Dalam penelitin kuantitatif di gunakan istilah sciensific paradigm (paradigma ilmiah). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan pengukuran tingkatan suatu cirri tertentu. Penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan presentase, rata-rataci kuadrat, dan perhitungan statistic lainnya. Dengan kata lain cirri penelitian kuantitatif adalah penelitian yang harus melibatkan diri pada perhitungan atau angka-angka. 1

Perbedaan Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif

Untuk bisa menggali data dengan baik di perlukan strategi penelitian tertentu menurut model penelitiannya dari strategi inilah desain penelitian di susun dan untuk mengenali sebuah data yang kita butuhkan kecermatan dalam kerangka penelitian maka di antara cara yang di butuhkan adalah mencari klasifikasi, perbedaan atau cirri-ciri tertentu dalam data tersebut.2
Di dalam penelitian kualitatif dan kuantitatif terdapat perbedan yang bersifat mendasar. Meskipun beberapa hal juga memiliki persamaan. Berikut ini perbandingan singkat dan secara garis besar perbedaan dan persamaan keduanya .
No

Penelitian Kuantitatif

Penelitian Kualitatif
1

Kejelasan unsure : tujuan pendekatan subjek sumber data sudah mantap dan rinci sejak awal

Kejelasan unsure : ubyek sample sumber data tidak mantap dan rinci masih fleksibel, dan perkembangnya sambil jalan (emergent)
2

Langkah penelitian : segala sesuatu di rencanakan sampai matang ketika persiapan di susun

Langkah penelitian : baru di ketahui dengan mantap dan jelas setelah penelitian selesai
3

Dapat menggunakan sample dan hasil penelitiannya di berlakukan untuk populasi

Tidak dapat menggunakan pendekatan populasi dan sample dengan kata lain dalam penelitian kualitatif tidak dikenal istilah populasi sample. Istilah yang di gunakan adalah setting. Hasil penelitiannya berlaku bagi setting yang bersangkutan.
4

Hipotesis : (jika perlu)
a) Mengajukan hipotesis yang akan di gunakan dalam penelitian.
b) Hipotesis menentukan hasil yang di ramalkan .......... a priori

Hipotesis :
a) Tidak menggunakan hipotesis sebelumnya. Tetapi dapat lahir selama peneletian berlangsung ............... tutatif hasil penelitian terbuka.
5

Desain : dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharpkan.

Desain : desain penelitianya adalah flexsibel dengan langkah-langkah dan hasil yang dapat di pastikan sebelumnya.
6

Pengumpulan data : kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk di wakilkan.

Pengumpulan data : kegiatan pengumpulan data selalu harus dilakukan sendiri oleh peneliti.
7

Analisis data : dilakukan sesudah data terkumpul.

Analis data : dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data.
Data tersebut sekedar pengantar dan gambaran tentang dua jenis penelitian tersebut. 3

Langkah-langkah penelitian

Setelah di ketahui perbedaan masing-masing peneletian selanjunya mencari strategi penelitian sebagai landasan penyusunan peneletian. Terdapat beberapa macam setrategi dan secara global di bagi menjadi dua macam, yakni paradigma ilmiah dan paradigma alamiah.
a) Paradigma ilmiah
· Deskriftif desain deskriftif
· Kausal desain kausal
· Komparatif desain komparatif
b) Paradigma alamiah
· Historical method desain histories
· Biographical method desain biography
· Fenomenologi desai fenomologi dst.
Kemudian menyusun kerangka rancangan penelitian, berikut untuk masing-masing kerangkah rancangan langkah-lankha penelitian :
1) Memilih masalah
2) Studi pendahuluan
3) Merumuskan masalah
4) Merumuskan anggapan dasar
5) Merumuskan hipotesis
6) Memilih pendekatan
7) Menentukan variable dan sumber tertentu
8) Mengunpulkan data
9) Analisis data
10) Menarik kesimpulan
11) Menulis laporan
Secara umum format atau sistematika hasil penelitian berbeda-beda tergantung kebutuhan dan sistematika yang dibuat.
Selanjutnya di bawah ini, contoh secara umum tentang rancangan penelitian kualitatif dan kuantitatif.
· Kerangka penelitian Kuantitatif
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pendahuluan
D. Hipotesis Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Kesesuaian Paradigma Teori Subsatif
G. Kajian Pustaka (Hasil Penelitian Terdahulu)
H. Definisi Konsep / Istilah Operasional
I. ................... dst.
II. KAJIAN TEORI
A. ..............
B. ...............
C. .............
D. ............... dst
C. Sewaktu ada dilapangan
D. Sedudah kegiatan lapangan
E. Mengakhiri dan menutup kegiatan
III. METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi Dan Sampel
C. Instrumen Pengumpulan Data
D. Prosedur Pengumpulan Data
E. Pelaksanaan Pengumpulan Data
F. Analisis Data
G. Lokasi Penelitian
H. ......................dst
· Kerangka Penelitian Kualitatif
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Alasan Penelitian Masalah
C. Perumusan Masalah
D. Pembatasan Studi atau Fokus Penelitian
E. Kegunaan Hasil Penelitian
II. KAJIAN TEORI
A. Kepustakaan yang berkaitan
B. Kesesuaian dengan paradigma dan teori subtatif
C. Kajian terdahulu
D. Perspektif teori yang digunakan
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Deskripsi latar, sumber data, sarana kajian dan entri
B. Tahap-tahap penelitian
C. Teknik penelitian
D. Pengumpulan data dan pencatatan data
E. Teknik analisis danpenafsiran data
IV. LOGISTIK PENELITIAN
A. Secara Keseluruhan
B. Sebelum terjun ke lapangan
C. Sewaktu berada di lapangan
D. Sesudah kegiatan lapangan
E. Mengakhiri dan mengaplikasikan
V. PEMERIKSAAN KEABSAHAN DATA
A. Perpanjangan Keikut Sertaan
B. Ketentuan Pengamatan
C. Triagulasi
D. Pemeriksaan Sejawat
E. Kecukupan Infenensial
F. Pergerakan Anggota
G. Uraian Tebal
H. Auditing
Meskipun demikian tidak semua poin di atas dipakai secara keseluruhan tergantung kebutuhan masing-masing.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data secara deskriftif berupa kata tertulis. Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang melibatkan angka-angka yang di dasarkan presentasi keduanya memiliki persamaan meskipun juga memiiki perbedaan dan dalam langkah-langkah struktur rancangan di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan.

Saran

Layaknya manusia biasa yang penuh dengan kesalahan, tentunya di dalam makalah yang kami buat memiliki banyak kekurangan pula. Oleh karena itu kritik dan saran kami harapkan demi membantu kemajuan secara menyeluruh.

DAFTAR PUSTAKA
Ari Kamto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Adi Maha Satya.
Kasriman, Moh. 2008. Metodologi Penelitian. Malang : Malang Press.
Yahya, Islachuddin. 2007. Tehnik Penlisan Karangan Ilmiah. Surabaya : Surya Jaya Raya.

medan: Akuntansi

medan: Akuntansi: Akuntansi Akuntansi

JENIS-JENIS PENELITIAN KUALITATIF MENURUT PARA AHLI



Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa ada beberapa jenis penelitian kualitatif. Berikut ini adalah penjelasan dari jenis-jenis penelitian tersebut.

1. Metode Etnografi
            Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle dalam bukunya Methods in Educational Research From Theory to Practice, disebutkan bahwa etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya. Sedangkan Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas tertentu[1].

2. Metode Fenomenologi
            Istilah fenomenologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu phainomenon (penampakkan diri) dan logos (akal). Ilmu tentang penampakan berarti ilmu tentang apa yang menampakkan diri pada pengalaman subjek. Donny Gahrial Adian dalam buku Pengantar Fenomenologi menyebutkan bahwa fenomenologis adalah sebuah studi tentang fenomena-fenomena atau apa saja yang tampak[2]. Dengan kata lain fenomenologi merupakan mendapatkan penjelasan tentang realitas yang tampak.

3. Metode Studi Kasus
            Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci[3].

4. Metode Teori Dasar
            Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui[4].

5. Metode Studi Kritis
            Metode Studi kritis adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif. Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin dan lain-lain. Peneliti feminis biasanya memusatkan perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan pada institusi sosial dan kemasyarakatan[5].

6. Metode Analisis Konsep
Menurut Peter Salim dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal-usul, sebab, penyebab, sebenarnya, dan sebagainya)”[6]. Sedangkan pengertian konsep menurut Woodruf  adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda)[7]. Dari dua definisi tersebut kita dapat simpulkan bahwa definisi metode analisis konsep adalah penelitian yang memfokuskan kepada suatu konsep yang telah ada sebelumnya, agar dapat di fahami, digambarkan, dijelaskan dan implementasinya di lapangan.

7. Metode Analisis Sejarah
            Metode analisis sejarah atau penelitian historis menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 : 411 dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah, 2005: 51 adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu. Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu. [8]


[1] Nana, Penelitian Etnografi, (Online: http://catatannana.blogspot.com)
[2] Ucu, Penelitian Fenomenologi (Online: http://ucusps2010.blogspot.com)
[3] Erna Febru Aries S., Metode Penelitian Studi Kasus (Online: http://ardhana12.wordpress.com)
[4] Yulia Hadi Metri, Macam-Macam Metode Penelitian Menurut Berbagai Referensi (Online: http://yhmetri-physics.blogspot.com)
[5] Vina Bastian, Macam-Macam Metode Penelitian (Online: http://vinabastian.blogspot.com)
[6] Rimaru, Pengertian Konsep Analisis Menurut para ahli (Online: http://rimaru.web.id)
[7] ________, Pengertian Definisi Konsep Menurut Para Ahli (Online: http://carapedia.com)
[8] Mukhlis, Definisi Metode Dalam Penelitian Menurut Para Ahli (Online: www.mukhlis.web.id)

Macam-Macam Hipotesis dalam Statistika

Sebelumnya kita telah melihat Pengertian Penelitian Menurut Para Ahli dan Contoh Masalah Penelitian, kali ini kita akan berlanjut pada masalah hipotesis. Kajian tentang hipotesis ini merupakan sebuah kajian penting karena akan membantu Anda menemukan kesimpulan sementara yang benar setelah kajian teori yang mendalam. Macam-Macam Hipotesis Dilihat dari posisi di mana hipotesis ditempatkan, mereka dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu hipotesis penelitian dan hipotesis statistika. Kedua hipotesis tersebut dapat dilihat dalam uraian di bawah ini. 1. Hipotesis Penelitian Hipotesis penelitian mempunyai fungsi memberikan jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau research questions. Walaupun hal ini tidak mutlak hipotesis penelitian pada umumnya sama banyaknya dengan jumlah rumusan masalah yang telah ditetapkan dalam rencana penelitian. Yang penting adalah bahwa dengan dirumuskannya hipotesis penelitian, rumusan masalah yang direncanakan dapat dicakup dalam penelitian yang hendak dilakukan. Dilihat dari posisinya hipotesis penelitian biasanya ditempatkan pada bab kedua, yaitu studi kepustakaan setelah Iandasan teori dan atau setelah kerangka berpikir tersusun. Hipotesis penelitian pada umumnya tidak diuji menggunakan teknik statistika. Karena memang fungsinya yang utama untuk memberikan jawaban sementara, sebagai rambu-rambu tindakan selanjutnya di lapangan. Macam-Macam Hipotesis dalam Statistika 2. Hipotesis Statistika Jenis hipotesis yang kedua adalah hipotesis statistika. Hipotesis ini strukturnya merupakan rangkaian dua atau lebih variabel yang menjadi interes dan hendak diuji oleh si peneliti. Hipotesis statistika ini dipergunakan jika peneliti melakukan up analisis dengan hanya menggunakan sebagian dari keseluruhan data yang ada. Sedangkan proses teknik statistika yang menggambarkan pengambilan dari keseluruhan ke arah sebagian populasi disebut sebagai proses inferensi. Teknik statistika dalam menganalisis sampel ini sering juga disebut sebagai statistika inferensial. Jika hasil analisis dari sampel tersebut kemudian dipergunakan untuk menyimpulkan hasil analisis keseluruhan atau populasi, maka proses tersebut disebut sebagai proses generalisasi. Pertanyaan sering timbul dalam kasus ini. Di antara pertanyaan tersebut ialah bagaimana jika seorang peneliti langsung menggunakan populasi sebagai dasar analisis? Apakah perlu ada hipotesis? Jawaban yang memungkinkan adalah bahwa hipotesis penelitian tetap diperlukan untuk memberikan arah kegiatan di lapangan sodangkan hipotesis statistika menjadi kurang perlu. Dalam hal ini peneliti dapat Iangsung menganalisis data yang ada kemudian akan langsung memperoleh hasilnya yang menggambarkan apa yang diteliti saat itu. Mengenai bagaimana keterkaitan antara hipotesis penelitian dengan hipotesis statistika dalam suatu proses penelitian? Jawaban yang perlu diperhatikan oleh para peneliti adalah hendaknya selalu sinkron dan konsisten. Sebagai contohnya jika dalam landasan teori, peneliti telah menyatakan bahwa ada korelasi positif antara variabel satu dengan variabel lainnya, maka hipotesis penelitian para peneliti Ilrendaknya menggunakan hipotesis statistika yang sesuai dan sinkron. Misalnya, ada korelasi positif antara grup yang satu terhadap grup yang lain. Hal ini perlu diperhatikan agar para peneliti tidak menjadi bingung dan akhirnya menimbulkan kerancuan dalam melakukan tes statistika dan dalam menginterpretasi hasil analisis. Dilihat dari posisinya dalam proses penelitian, hipotesis statistika pada umumnya ditempatkan dalam bab keempat atau bab yang berkaitan dengan analisis data dengan menggunakan analisis statistika. Hipotesis ini biasanya dinyatakan secara eksplisit dan jelas dengan menggunakan simbol statistika yang sesuai. Macam-Macam Hipotesis Statistika Hipotesis statistika secara umum, menurut (Balian,1982: 3 1) dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu: hipotesis nihil, hipotesis riset, hipotesis alternatif, dan hipotesis penyearah (directional hypothesis). 1. Hipotesis Nihil Hipotesis nihil tidak lain adalah merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada perbedaan atau tidak ada hubungan antara variabel yang menjadi interes si peneliti. Hipotesis nihil bukanlah merupakan pernyataan apa yang peneliti pikirkan. Hipotesis ini merupakan hipotesis dasar penelitian kuantitatif yang pada intinya adalah merupakan pernyataan teoretis yang perlu diuji. Hipotesis ini juga dapat dikatakan sebagai hipotesis deduktif karena diperoleh setelah peneliti mempelajari dari bermacam-macam sumber yang kemudian disusun dalam bentuk landasan teori. Karena diturunkan dari sumber pustaka maka kebenarannya perlu diuji dengan menggunakan data yang dieksplorasi atau diambil dari lapangan. Secara simbolis, hipotesis nihil dinyatakan dengan Ho. Penggunaannya dalam teknik statistika dapat dilihat seperti berikut: H0 : U = U1 Ho dalam hal ini dapat diartikan bahwa tidak ada perbedaan antara nilai rerata variabel populasi pertama dengan nilai rerata variabel populasi kedua. 2. Hipotesis Riset Hipotesis yang kedua adalah hipotesis riset. Hipotesis ini sering muncul dan digunakan oleh para peneliti untuk mendampingi hipotesis nihil. Hipotesis riset merupakan penggambaran terhadap ide yang ada dalam pikiran si peneliti yang dikembangkan dari hasil kajian teoretis. Hipotesis ini tidak diuji, mereka ditampilkan sebagai pendamping atau tandingan terhadap hipotesis pertama. Peranan hipotesis riset adalah mengakomodasi substansi ide dari kajian teoretis, jika hipotesis pertama atau hipotesis nihil gagal, maka hipotesis riset akan tidak ditolak. Sebagai contoh, jika dalam suatu analisis ternyata Ho ditolak pada tingkat signifikan tertentu (5 atau 1 persen misalnya), maka hipotesis riset secara otomatis akan diterima. Kemungkinan kedua adalah jika hipotesis nihil diterima, maka secara otomatis hipotesis pendamping atau hipotesis riset ditolak. Secara simbolis hipotesis riset dinyatakan dengan simbol huruf besar H dengan indeks r atau Hr. Contoh penggunaan dalam statistika inferensial dapat dilihat seperti berikut: H0 : U1= U2 H1 : U1 = U2 Simbol statistika tersebut dapat diartikan bahwa hipotesis nihil menunjukkan tidak ada perbedaan antara nilai rerata grup satu dengan nilai rerata grup dua. Di samping itu, peneliti juga mengajukan hipotesis tandingan atau hipotesis riset yang menunjukkan bahwa ada perbedaan antara grup satu dengan grup yang kedua. Yang diuji dalam analisis data adalah hipotesis nihil, yaitu jawaban sementara yang disimpulkan dari hasil kajian pustaka atau setelah peneliti menyusun landasan teori. 3. Hipotesis Alternatif Dilihat dari bentuknya, hipotesis alternatif diposisikan sebagai bentuk batasan ilmu pengetahuan setelah diperoleh dari hasil kajian teoretis. Mereka dapat digunakan untuk menempatkan bentuk pernyataan lain selain hipotesis nihil. Secara simbolis hipotesis alternatif sering dinyatakan dengan Ha. Contoh penggunaan dalam perhitungan statistik dari hipotesis alternatif dapat dilihat seperti berikut: Ha : U1 > U2 Hr: U1 > U 2 Jika suatu ketika peneliti menggunakan dua atau lebih hipotesis alternatif, maka digunakan indeks di belakang sebagai penunjuknya. Sebagai contoh, H(a)2 ini berarti bahwa peneliti menggunakan hipotesis alternatif nomor dua. 4. Hipotesis Penyearah (Directional Hypotesis) Hipotesis penelitian pada prinsipnya dapat berbentuk hipotesis yang menunjukkan arah yang pasti dan arah yang belum pasti atau masih dua arah. Dalam statistika, hipotesis dengan arah yang pasti berarti, peneliti ketika melakukan testing hipotesis akan menggunakan analisis satu ekor di mana tingkat kesalahan yang besarnya = 0,01 atau = 0,05 mengumpul pada satu sisi kurva. Sedangkan untuk hipotesis yang belum menunjukkan arah, maka peneliti dalam melakukan testing biasanya akan menggunakan analisis dua ekor (lihat Gambar 3.4)

KOMPETENSI GURU

4 Kompetensi Yang Harus Dikuasai seorang GURU 07 Januari 2012 Untuk menjadi seorang guru seseorang harus menguasai 4 kompetensi yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu … 1. Kompetensi Paedagogi ada 7 kemampuan yang tercakup dalam kompetensi ini yaitu Mengenal karakteristik anak didik Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik Pengembangan kurikulum Kegiatan pembelajaran yang mendidik Memahami dan mengembangkan potensi Komunikasi dengan peserta didik Penilaian dan evaluasi 2. Kompetensi Sosial, meliputi : Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional Indonesia Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru 3. Kompetensi kepribadian , meliputi Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif Komunikasi dengan sesama guru, tenaga pendidikan, orang tua peserta didik, dan masyarakat 4. Kompetensi Profesional, meliputi : Penguasaan materi struktur konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu Mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif

Jumat, 10 Mei 2013

Struktur Kurikulum 2013

Dalam teori kurikulum (Anita Lie, 2012) keberhasilan suatu kurikulum merupakan proses panjang, mulai dari kristalisasi berbagai gagasan dan konsep ideal tentang pendidikan, perumusan desain kurikulum, persiapan pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana, tata kelola pelaksanaan kurikulum --termasuk pembelajaran-- dan penilaian pembelajaran dan kurikulum.
Struktur kurikulum dalam hal perumusan desain kurikulum, menjadi amat penting. Karena begitu struktur yang disiapkan tidak mengarah sekaligus menopang pada apa yang ingin dicapai dalam kurikulum, maka bisa dipastikan implementasinya pun akan kedodoran.


Pada titik inilah, maka penyampaian struktur kurikulum dalam uji publik ini menjadi penting. Tabel 1 menunjukkan dasar pemikiran perancangan struktur kurikulum SD, minimal ada sebelas item. Sementara dalam rancangan struktur kurikulum SD ada tiga alternatif yang di mesti kita berikan masukan.

Di jenjang SMP usulan rancangan struktur kurikulum diperlihatkan pada tabel 2. Bagaimana dengan jenjang SMA/SMK? Bisa diturunkan dari standar kompetensi lulusan (SKL) yang sudah ditentukan, dan juga perlu diberikan masukan.
Tiga Persiapan untuk Implementasi Kurikulum 2013
ADA pertanyaan yang muncul bernada khawatir, dalam uji publik kurikulum 2013? Persiapan apa yang dilakukan Kemdikbud untuk kurikulum 2013? Apakah sedemikian mendesaknya, sehingga tahun pelajaran 2013 mendatang, kurikulum itu sudah harus diterapkan. Menjawab kekhawatiran itu, sedikitnya ada tiga persiapan yang sudah masuk agenda Kementerian untuk implementasi kurikulum 2013. Pertama, berkait dengan buku pegangan dan buku murid. Ini penting, jika kurikulum mengalami perbaikan, sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai “macan kertas”.
Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya.
Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap, maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai untuk kelas satu, empat di jenjang SD dan kelas tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan dalam pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.
Ketiga, tata kelola. Kementerian sudah pula mnemikirkan terhadap tata kelola di tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum 2013 pun akan berubah. Sebagai misal, administrasi buku raport. Tentu karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku raport pun harus berubah.
Intinya jangan sekali-kali persoalan implementasi kurikulum dihadapkan pada stigma persoalan yang kemungkinan akan menjerat kita untuk tidak mau melakukan perubahan. Padahal kita sepakat, perubahan itu sesuatu yang niscaya harus dihadapi mana kala kita ingin terus maju dan berkembang. Bukankah melalui perubahan kurikulum ini sesungguhnya kita ingin membeli masa depan anak didik kita dengan harga sekarang.

Rabu, 08 Mei 2013

Sap Pengantar Akuntansi 1

SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Fakultas                                   : Fakultas Ekonomi
Program Studi                         : S-1 Akuntansi
Mata Kuliah/ SKS                   : Pengantar Akuntansi I / 3 SKS
Kode Mata Kuliah                  : 69324302
Pertemuan Ke                         : 1
Alokasi Waktu                        : 3 x 50 menit


 


A.     Kompetensi                       
Mampu memahami Akuntansi dan lingkungannya

B.     Indikator Kompetensi
Mampu menjelaskan aktivitas perusahaan dan organisasi, perbedaan akuntansi dan pembukuan, kegunaan informasi akuntansi dan pemakai informasi akuntansi, IFRS dan PSAK

C.     Materi
1.      Aktivitas perusahaan dan organisasi
  1. Perbedaan antara Akuntansi dan pembukuan
  2. Kegunaan informasi akuntansi
  3. Pemakai informasi akuntansi
  4. Spesialisasi Bidang bidang akuntansi
  5. Profesi akuntansi
  6. Etika profesi akuntan
  7. Perbedaan antara IFRS dan PSAK

D.     Pendekatan/Model/Metode
1.      Model Pembelajaran Kooperatif
2.      Metode: ceramah, diskusi, pemberian tugas.

E.     Langkah- Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (15 menit)

                                         Kegiatan


1.      Apersepsi: dosen menjelaskan mengenai silabus perkuliahan selama satu semester, kemudian menggali dan mengembangkan pengetahuan mahasiswa  tentang aktivitas perusahaan.

2.      Memotivasi: mahasiswa menimbulkan rasa ingin tahu dengan bertanya kepada mahasiswa tentang kegunaan informasi akuntansi dan penguna informasi akuntansi, profesi akuntansi

3.      Menyampaikan inti tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.






Inti (115 menit)

Kegiatan


4.      Dosen menjelaskan pencatatan akuntansi dalam perusahaan, aturan dalam IFRS dan PSAK

5.      Dosen  memberikan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi, dengan metode kooperatif  untuk didiskusikan.



Penutup (20 menit)

Kegiatan


6.      Dosen melakukan refleksi untuk menguji pemahaman materi yang telah disampaikan dengan pertanyaan langsung dan memberikan kesimpulan singkat.

7.      Pemberian tugas latihan yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan.
8.      Pemberian tugas yang terkait dengan tugas kelompok,yaitu membuat makalah mengenai salah satu bentuk perusahaan yang diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan sebenarnya


F.      Media/Sumber Belajar
a.      Media
-       LCD
-       Power point
-       White Board

b.      Sumber Belajar

1.      IAI, 2009, Stándar Akuntansi Keuangan Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
2.      Jerry J. Weygant, Donald. D. Kieso, Paul D, Kimmel, 2005, Accounting Principles. Edisi ke 7
3.      Rudianto. 2009 Pengantar Akuntansi. Edisi ke1 Jakarta : Penerbit ERLANGGA.
  1. Akuntansi : Suatu Pengantar 1 (ed. 5) oleh Soemarso SR, 2003
  2. Akuntansi : Suatu Pengantar 2 (ed. 5) oleh Soemarso SR, 2003
  3. Dasar Dasar Akuntansi  jilid 1 oleh Al – Haryono Yusuf
  4. Dasar Dasar Akuntansi  jilid 2 oleh Al – Haryono Yusuf

G.    Penilaian
a.       Teknik penilaian
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan diakhir proses pembelajaran
b.      Alat penilaian adalah tanya jawab, tes uraian/Esay dan pengamatan





 SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Fakultas                                   : Fakultas Ekonomi
Program Studi                         : S-1 Akuntansi
Mata Kuliah/ SKS                   : Pengantar Akuntansi I / 3 SKS
Kode Mata Kuliah                  : 69324302
Pertemuan Ke                         : 2
Alokasi Waktu                        : 3 x 50 menit


 


A.     Kompetensi                      
1.      Mampu memahami Konsep Kerangka Dasar Akuntansi

B.     Indikator Kompetensi
Mampu mendeskripsikan prinsip akuntansi, konsep dasar harga perolehan, fair value, harga pasar, siklus akuntansi

C.     Materi
  1. Prinsip prinsip Akuntansi
  2. Konsep Dasar Harga Perolehan
  3. Konsep dasar Fair value
  4. Konsep dasar harga pasar
  5. Tingkat bunga pasar
  6. Cost of capital
  7. Siklus Akuntansi

D.     Pendekatan/Model/Metode
1.      Model Pembelajaran Kooperatif
2.      Metode: ceramah, diskusi, pemberian tugas.

E.     Langkah- Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (15 menit)

                                         Kegiatan


1.      Apersepsi: dosen menggali dan mengembangkan pengetahuan mahasiswa  tentang prinsip-prinsip akuntansi

2.      Memotivasi: mahasiswa menimbulkan rasa ingin tahu dengan bertanya kepada mahasiswa tentang siklus akuntansi

3.      Menyampaikan inti tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.


Inti (115 menit)

Kegiatan


4.      Dosen menjelaskan tentang konsep dasar harga perolehan, fair value, harga pasar, cost of capital.

5.      Dosen  memberikan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi, dengan metode kooperatif  untuk didiskusikan.


Penutup (20 menit)

Kegiatan


6.      Dosen melakukan refleksi untuk menguji pemahaman materi yang telah disampaikan dengan pertanyaan langsung dan memberikan kesimpulan singkat.

7.      Pemberian tugas latihan yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan.


F.      Media/Sumber Belajar
a.      Media
-       LCD
-       Power point
-       White Board

b.      Sumber Belajar

  1. IAI, 2009, Stándar Akuntansi Keuangan Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
2.      Jerry J. Weygant, Donald. D. Kieso, Paul D, Kimmel, 2005, Accounting Principles. Edisi ke 7
3.      Rudianto. 2009 Pengantar Akuntansi. Edisi ke1 Jakarta : Penerbit ERLANGGA.
  1. Akuntansi : Suatu Pengantar 1 (ed. 5) oleh Soemarso SR, 2003
  2. Akuntansi : Suatu Pengantar 2 (ed. 5) oleh Soemarso SR, 2003
  3. Dasar Dasar Akuntansi  jilid 1 oleh Al – Haryono Yusuf
  4. Dasar Dasar Akuntansi  jilid 2 oleh Al – Haryono Yusuf

G.    Penilaian
a.       Teknik penilaian
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan diakhir proses pembelajaran
b.      Alat penilaian adalah tanya jawab, tes uraian/Esay dan pengamatan


SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Fakultas                                   : Fakultas Ekonomi
Program Studi                         : S-1 Akuntansi
Mata Kuliah/ SKS                   : Pengantar Akuntansi I / 3 SKS
Kode Mata Kuliah                  : 69324302
Pertemuan Ke                         : 3
Alokasi Waktu                        : 3 x 50 menit


 


A.     Kompetensi                       
Mampu memahami Persamaan Dasar Akuntansi


B.     Indikator Kompetensi
     Mampu menjelaskan konsep keseimbangan akuntansi, asset, liabilitas, dan equity.

C.     Materi
  1. Konsep Keseimbangan Akuntansi
  2. Aset
  3. Liabilitas
  4. Equity

D.     Pendekatan/Model/Metode
1.      Model Pembelajaran Kooperatif
2.      Metode: diskusi dan pemberian tugas.

E.     Langkah- Langkah Pembelajaran
Pertemuan 3
Pendahuluan (15 menit)


                                         Kegiatan


1.Apersepsi: dosen menggali dan mengembangkan pengetahuan mahasiswa  tentang konsep keseimbanan akuntansi

2.Memotivasi: mahasiswa menimbulkan rasa ingin tahu dengan bertanya kepada mahasiswa tentang persamaan dasar akuntansi

3.Menyampaikan inti tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.


Inti (115 menit)


Kegiatan


4.Dosen menjelaskan tentang asset, liabilitas, equity.

5.Dosen  memberikan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi, dengan metode kooperatif  untuk didiskusikan.


Penutup (20 menit)

Kegiatan


6. Dosen melakukan refleksi untuk menguji pemahaman materi yang telah disampaikan dengan pertanyaan langsung dan memberikan kesimpulan singkat.

F.      Pemberian tugas latihan yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan.


F.      Media/Sumber Belajar
1.      Media
                          i.      LCD
                        ii.      Power point
                      iii.      White Board

2.      Sumber Belajar

  1. IAI, 2009, Stándar Akuntansi Keuangan Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
2.      Jerry J. Weygant, Donald. D. Kieso, Paul D, Kimmel, 2005, Accounting Principles. Edisi ke 7
3.      Rudianto. 2009 Pengantar Akuntansi. Edisi ke1 Jakarta : Penerbit ERLANGGA.
  1. Akuntansi : Suatu Pengantar 1 (ed. 5) oleh Soemarso SR, 2003
  2. Akuntansi : Suatu Pengantar 2 (ed. 5) oleh Soemarso SR, 2003
  3. Dasar Dasar Akuntansi  jilid 1 oleh Al – Haryono Yusuf
  4. Dasar Dasar Akuntansi  jilid 2 oleh Al – Haryono Yusuf

G.    Penilaian
a.       Teknik penilaian
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan diakhir proses pembelajaran
b.      Alat penilaian adalah tanya jawab, tes uraian/Esay dan pengamatan


 
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Fakultas                                   : Fakultas Ekonomi
Program Studi                         : S-1 Akuntansi
Mata Kuliah/ SKS                   : Pengantar Akuntansi I / 3 SKS
Kode Mata Kuliah                  : 69324302
Pertemuan Ke                         : 4
Alokasi Waktu                        : 3 x 50 menit


 


A.Kompetensi            
Mampu memahami pembuatan jurnal, rekening dan posting buku besar

B.     Indikator Kompetensi
Mampu menjelaskan 

C.     Materi
  1. Transaksi Keuangan
  2. Jurnal Umum
  3. Aturan penjurnalan
  4. Bentuk Rekening
  5. Pengelompokkan Rekening
  6. Aturan pemostingan

D.     Pendekatan/Model/Metode
1.      Model Pembelajaran Kooperatif
2.      Metode: ceramah, diskusi, pemberian tugas.

E.     Langkah- Langkah Pembelajaran
Pendahuluan (15 menit)

                                         Kegiatan


1.Apersepsi: dosen menjelaskan transaksi keuangan.

2.Memotivasi: mahasiswa menimbulkan rasa ingin tahu dengan bertanya kepada mahasiswa tentang pencatatan atas transaksi keuangan

3.Menyampaikan inti tujuan pembelajaran pada pertemuan ini.



Inti (115 menit)

Kegiatan


4.Dosen menjelaskan jurnal umum, pengelompokan rekening, posting ke Buku besar.

5.Dosen  memberikan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan materi, dengan metode kooperatif  untuk didiskusikan.



Penutup (20 menit)

Kegiatan


6.Dosen melakukan refleksi untuk menguji pemahaman materi yang telah disampaikan dengan pertanyaan langsung dan memberikan kesimpulan singkat.

7.Pemberian tugas latihan yang berkaitan dengan materi yang telah disampaikan.
8.Pemberian tugas yang terkait dengan tugas kelompok,yaitu membuat makalah mengenai salah satu bentuk perusahaan yang diaplikasikan secara nyata dalam kehidupan sebenarnya


F.      Media/Sumber Belajar
  1. Media
                          i.      LCD
                        ii.      Power point
                      iii.      White Board

  1. Sumber Belajar

  1. IAI, 2009, Stándar Akuntansi Keuangan Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia.
2.      Jerry J. Weygant, Donald. D. Kieso, Paul D, Kimmel, 2005, Accounting Principles. Edisi ke 7
3.      Rudianto. 2009 Pengantar Akuntansi. Edisi ke1 Jakarta : Penerbit ERLANGGA.
  1. Akuntansi : Suatu Pengantar 1 (ed. 5) oleh Soemarso SR, 2003
  2. Akuntansi : Suatu Pengantar 2 (ed. 5) oleh Soemarso SR, 2003
  3. Dasar Dasar Akuntansi  jilid 1 oleh Al – Haryono Yusuf
  4. Dasar Dasar Akuntansi  jilid 2 oleh Al – Haryono Yusuf

G.Penilaian
a.       Teknik penilaian
Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan diakhir proses pembelajaran
b.      Alat penilaian adalah tanya jawab, tes uraian/Esay dan pengamatan